Agung Inspirasi

Visi-Visi Pencerahan

Laut Mati dan Kebenaran Ramalan Quran January 22, 2008

Filed under: Wawasan — ainspirasi @ 9:29 am

Kebenaran prediksi Quran pada surat Ar-Rum menjadi kenyataan, ketika kerajaan Byzantium Roma Timur setelah kalah akan menang kembali.

Alif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Rumawi. di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).

Ayat ini turun sekitar tahun 620 M, hampir 7 tahun setelah Kerajaan Persia mengalahkan Byzantium tahun 613-614. Kekalahan ini mengakibatkan Byzantium mengalami kerugian yang sangat besar sehingga saat itu tampaknya tidak mungkin akan bangkit. Dengan kekalahannya di Antioch tahun 613, Persia mengambil alih kekuasan di Damaskus, Sisilia, Tarsus, Armenia, dan Jerusalem. Kehilangan Jerusalem tahun 614 sangat berbekas bagi rakyat Byzantium karena tempat sucinya dikuasai oleh Persia. Selain itu bangsa Avars, slav, dan Lombards menjadi ancaman bagi kerajaan Byzantium. Bangsa Avar telah mencapai dinding Contantinopel. Melihat hal itu, Raja Heraclius memerintahkan emas dan perak dikumpulkan dalam gereja dan dilebur menjadi uang untuk membiayai perang. Ini saja belum cukup lalu mereka menggunakan perunggu untuk membuat uang. Banyak gubernur membakang terhadap perintah Heraclius, sehingga saat itu Byzantium di ujung tanduk kehancuran. Mesopatamia, Cicilia, Syria, Palestina, mesir, dan Armenia, yang sebelumnya dikuasai oleh Byzantium, telah jatuh ke Persia.

Singkat cerita, semua orang meramalkan bahwa Byzantium pasti akan hancur. Akan tetapi ayat Quran yang turun kemudian meramalkan bahwa Byzantium akan kembali menang/berjaya dalam kurun 3 sampai 9 tahun. Menurut orang Arab jahiliyah saat itu, prediksi itu sangat mustahil.

Seperti prediksi-prediksi Quran lainnya, kemenangan Byzantium menjadi kenyataan . Dalam tahun 622 M, Heraclius mendapat sejumlah kemenangan dan menguasai Armenia. Pada bulan Desember 627 M, kedua pasukan bertempur di dekat Nineveh, sekitar 50 km sebelah timur sungai Tigris, di Bagdad. Pertempuran ini lagi-lagi dimenangkan oleh pasukan Byzantium. Beberapa bulan kemudian Persia terpaksa menandatangani kesepakatan dengan Byzantium untuk mengembalikan daerah-daerah yang diambilnya.

Suatu informasi yang terungkap dengan turunnya surat ar-Rum itu adalah soal daerah yang saat itu tidak diketahui oleh seorang manusia pun: mereka akan dikalahkan di daerah terendah di muka bumi. Bahasa Arabnya adalah adna al-ard, banyak yang menterjemahkan sebagai daerah terdekat. Ini bukanlah makna tulisan, melainkan sebuah tafsiran. Kata adna diturunkan dari kata dani (rendah) , yang artinya daerah rendah. Sehingga adna al-ard berarti tempat terendah di muka bumi, yaitu di daerah Laut Mati. Maha Suci Allah.. daerah terendah itu baru diketahui setelah ditemukannya alat-alat pengukur di jaman modern ini.

http://www.bnvillage.co.uk/spirituality-religion-village/72244-predictions-quran.html

Tiga negara yang membatasi daerah laut Mati adalah Jordania, Palestina, dan Syiria. Kedalaman daerah di sekitar laut mati adalah 394.6 m (1269 ft) di bawah permukaan laut. Di kedalaman 40 m kadar garam Laut Mati mencapai 300 gram garam/kilogram air laut. Orang bisa membaca sambil tiduran di air laut karena berat jenis Laut Mati lebih besar dibanding BJ manusia.

http://www.extremescience.com/DeadSea.htm

 

Apakah Islam Ajaran Terakhir Tuhan untuk Manusia January 14, 2008

Filed under: Opini,Wawasan — ainspirasi @ 9:36 am

Tulisan ini dimaksudkan sebagai sedikit diskusi untuk memenuhi bagian ilmiah dari sifat kemanusianku. Ini hanya merupakan “semata-mata ide” bukan keyakinan agar makin membuka wawasan.

Banyak agama dan ajaran di muka bumi mengaku-ngaku sebagai ajaran yang benar. Pertanyaannya kalau semua agama ini benar lalu kenapa ajaran- ajaran itu tampak saling bertentangan. Atau paling tidak mengapa tampaknya satu ajaran lebih menguntungkan dibanding ajaran lainnya. Satu ajaran membolehkan kawin cerai sedang ajaran lain melarang cerai dan harus sehidup semati. Ada Ajaran membolehkan nikah ada yang pantang nikah. Pertanyaan berikutnya bagimanakah ajaran-ajaran itu muncul. Siapakah yang menciptakan ajaran-ajaran itu? Sebenarnya apakah inti ajaran-ajaran yang ada?

Untuk menjawab berbagai pertanyaan itu menggunakan kitab suci tampaknya jawaban itu sulit diterima secara umum. Karena bagi yang tidak percaya dengan kitab suci tentu tidak akan mengakui informasi yang berasal dari sana. Namun demikian informasi dari kitab suci dapat dijadikan sebagai tambahan informasi mengkaji kebenaran yang diperoleh manusia. Oleh karena itu satu-satunya informasi yang harus dijadikan acuan adalah fakta-fakta ilmiah yang ditemukan oleh manusia sampai saat ini.

Fakta pertama yang harus diakui berdasarkan temuan manusia adalah manusia pertama diyakini berasal dari Afrika sekitar 165.000 tahun yang lalu (http://www.bradshawfoundation.com/journey/) atau lebih dari itu
http://www.livescience.com/history/ap_050822_old_skull.html. Anggaplah informasi ini benar adanya terlepas dari siapa dia manusia pertama. Anggaplah juga memang Tuhan telah mengirimkan dua manusia ke muka bumi laki-laki dan perempuan, mungkin Adam dan Hawa. Hal ini perlu disampaikan karena sampai sekarang “masih ada” perdebatan apakah manusia pertama memang Adam dan Hawa. Jadi anggaplah benar ada manusia pertama di muka bumi ini kalau tidak akan menyulitkan penjelasan dan bertentangan dengan fakta-fakta yang didapat manusia.

Babak berikutnya manusia bertambah banyak. Dari dua orang manusia itu lahirlah anak-anak keturunannya. Makin lama anak pinak ini makin banyak dan akhirnya membentuk suku-suku. Menurut catatan sejarah manusia jaman dulu tidak hidup menetap dan selalu berpindah-pindah mencari tempat yang lebih baik. Mungkin saja ada yang tetap tinggal tapi cuma bergeser beberapa kilometer dari tempat aslinya dan mungkin juga ada beberapa yang pergi jauh dan tidak kembali lagi. Demikianlah seterusnya. Kalau dihitung manusia telah berpindah-pindah selama puluhan ribu tahun sebelum jaman pencairan es.

Fakta menunjukan bahwa jaman pencairan es berlangsung sekitar 60.000-an tahun yang lalu. Ini berarti manusia telah mulai berpindah-pindah tempat jauh sebelumnya terjadi kenaikan permukaan lautan. Mungkin saja ketika manusia telah tersebar di berbagai belahan bumi, lautan akhirnya betul-betul memisahkan mereka. Diperkirakan manusia berpindah mulai dari Afrika lewat jalur selatan Australia bergerak ke Utara menuju Eropa dan Asia Tenagh. Sehingga bisa dipahami mengapa waran kulit orang Afrika, Aborigin dan orang Papua sama. Demikian juga dengan postur tubuhnya. Tidak berubahnya warna kulit mungkin disebabkan jalur selatan lebih panas dibanding bagian utara sehingga mereka yang mengikuti jalur utara yang lebih dingin warna kulitnya lebih putih. Mengenai kebenaran ini tentulah dengan mudah dibuktikan dengan catatan-catatan ilmiah yang ada.

Menurut agama manusia pertama sudah mengenal Tuhan. Bagaimana mengenalnya padahal manusia jaman dulu tidak bisa baca, otaknya belum berkembang? Mungkin saja tuhan telah memberitahukannya, entah bagaimana caranya. Anggaplah Tuhan pun telah memberitahukan manusia tentang keberadaan-Nya. Kalau hal ini benar berarti semua anak-anak manusia pertama pasti telah mengetahuinya ajaran tentang Tuhan karena telah diinformasikan oleh orang tuanya. Makin lama ajaran tentang tuhan makin dilupakan seiring bertambahnya umur manusia dan makin jauhnya mereka dari suku aslinya. Akibatnya generasi yang berikutnya dan berikutnya.. sudah tidak tahu lagi ajaran sesungguhnya.

Agama mengatakan bahwa untuk mengingatkan manusia tentang ajaran-ajaran tuhan maka kepada suku-suku yang telah terpisah-pisah tadi Tuhan telah mengirimkan para pemberi peringatan yang kita kenal dengan Nabi. Demikianlah setiap generasi telah juga diutus para pemberi peringatan. Karena otak manusia belum berkembang maka ajaran-ajaran itu hanya diingat dari cerita mulut ke mulut. Tidak semua manusia memiliki ingatan yang kuat sehingga ada saja ajaran-ajaran itu yang menyimpang karena lupa dan lupa..Fakta yang ditemukan meunjukan bahwa manusia telah merekam bentuk-bentuk pemujaan kepada apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Di berbagai penjuru dunia telah ditemukan fakta ini. Di Inggris misalnya terdapat Stone Henge (http://www.destination360.com/europe/uk/stone-henge.php) yang sangat terkenal. Di Meksiko ada suku Maya. Di Amerika ada suku Indian. Di Arab ada peninggalan lembah Petra (

http://images.google.com/imgres?imgurl=http://www.cuso4.org/photos/20040313-me/20040313-me-jo-petra37m.jpg&imgrefurl=http://www.cuso4.org/photos/20040313-me/20040313-me-jo-petra.htm&h=533&w=800&sz=415&hl=en&start=27&um=1&tbnid=dpm8YmeWpgUKaM:&tbnh=95&tbnw=143&prev=/images%3Fq%3Dpetra%2Bhill%26start%3D18%26ndsp%3D18%26svnum%3D10%26um%3D1%26hl%3Den%26client%3Dfirefox-a%26channel%3Ds%26rls%3Dorg.mozilla:en-GB:official%26sa%3DN
) dsb. Mereka semua memiliki bentuk pemujaan sendiri-sendiri. Bila ditarik ke belakang mungkin saja mereka ini adalah suku-suku yang merupakan kelanjutan dari nenek moyang mereka yang tersebar dari Afrika. Mungkin juga mereka memiliki ajaran-ajaran yang menjelaskan peribadahan mereka. Penting di sini untuk menemukan atau menginteprestasikan simbol-simbol yang ditinggalkannya. Sampai sekarang catatan tentang peribadahan yang paling tua adalah ditemukannya kitab suku Ebla. Kitab ini katanya berumur lebih tua dari jaman Nabi Musa, diduga dibuat pada masa nabi Ibrahim AS. (http://api.fmanager.net/api_v1/productDetail.php?dev-t=EDCRFV&objectId=3442 )
Bila logika-logika di atas diakui berarti sudah pasti Tuhan menurunkan seorang pemberi peringatan untuk mengingatkan semua manusia, siapapun dia untuk kembali kepada ajaran-ajaran Tuhan yang benar, yang telah dilupakan oleh para nenek-moyang mereka. Pemberi peringatan tidaklah turun dari langit begitu saja melainkan dibangkitkan dari kaum atau suku itu sendiri. Masalahnya adalah siapakah yang diturunkan itu? Kalau dulu membuktikan jawaban ini sangat sulit karena terbatasnya transportasi, media, dsb. Tapi sekarang dunia maki kecil. Orang bilang matinya seekor semut di ujung dunia bisa segera diketahui. Pencarian jawaban nabi terakhir atau ajaran terakhir Tuhan tidak bisa tidak harus mengikuti apa yang dikenal manusia sebagai keterangan ilmiah. Keterangan yang tidak ilmiah tidak akan memberi jawaban yang benar. Selamat membuktikan…

 

Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW January 10, 2008

Filed under: Wawasan — ainspirasi @ 7:31 pm
  1. Beliau biasanya memaafkan musuh dan para sahabat-sahabatnya yang menyakitinya. Di perang Uhud beliau berdoa untuk kaum kafir yang menyebabkan mulutnya berdarah “Ya Allah maafkan mereka yang tidak tahu”
  2. Beliau sangat penyantun. Beliau biasa memberi minum hewan piaraanya dengan ember dan menunggunya hingga selesai. Beliau membersihkan wajah dan mata kuda tungganganya.
  3. K etika dipanggil, beliau menjawab dengan berkata “labaik” (ya!) Beliau tidak pernah melangkahi orang lain. Beliau biasa duduk di kedua kakinya. Ketika menunggang hewan dan melihat ada orang yang berjalan, beliau mengajak orang itu menumpang di hewan tunggangannya.
  4. Beliau tidak memandang dirinya memiliki kelebihan dibanding lainnya. Ketika sedang berada dalam sebuah perjalanan bersama sahabat-sahabatnya mereka bermaksud memasak seekor kambing. Salah seorang di antara mereka memberikan kambingnya. Ada yang menawarkan diri mengulitinya. Ada yang menawarkan sebagai juru masak. Rasulullah SAW kemudian menawarkan dirinya mencari kayu bakar. Para sahabat berkata “Ya Rasulullah Anda duduk sajalah. Kami yang akan mencari kayunya.” Beliau menjawab “ya! saya tahu Anda semua siap melakukannya. Tetapi saya tidak ingin duduk-duduk saja sementara yang lain bekerja. Allah tidak suka kalau ada yang duduk-duduk saja sedang yang lain bekerja. ” Beliau lalu berdiri dan pergi mencari kayu bakar.
  5. Ketika beliau mengunjungi sahabat-sahabatnya beliau tidak selalu duduk di bagian depan. Beliau mencari tempat yang kosong. Ketika beliau datang, sahabat-sahabatnya cepat-cepat berdiri. Beliau berujar “janganlah kalian berdiri untuk menghormatiku bersikaplah biasa seperti ketika kalian kedatangan orang lain. Saya seperti orang lain. Saya makan seperti yang lainnya. Sayapun duduk kalau lelah.”
  6. Seringkali nabi duduk di kedua lututnya. Beliau juga pernah berdiri menggunakan lututnya ketika memeluk menyambut sahabat-sahabatnya. Beliau tidak pernah membedakan makanan untuknya dan para pembantunya, demikian juga dalam hal berpakaian. Beliau sering membantu pelayannya menyelesaikan pekerjaan. Beliau tidak pernah menyumpahi atau menyakiti orang lain. Anas bin Malik, yang setia melayaninya berkata, “aku menjadi pelayan Rasulullah selama 10 tahun. Beliau membantuku lebih sering dibanding aku membantunya. Beliau tidak pernah memarahiku. Beliau tidak pernah berkata kasar kepadaku.”
  7. Beliau suka menambal sendiri pakaiannya yang sobek, memerah susu kambingnya, dan memberi minum hewan piaraannya. Beliau sering membawa barang-barang belanjaan sendiri ke rumahnya. Dalam perjalanan, beliau sering memberi makan hewan tunggangannya. Kadang-kadang beliau melakukannya sendiri dan kadang-kadang dilakukan oleh pelayannya.
  8. Ketika beliau dipanggil dengan sebutan pelayan oleh seorang pelayan, sebuah kebiasaan di Madinah, beliau lalu berjalan dengan pelayan itu beriringan.
  9. Beliau sering mengunjungi orang yang sakit dan menghadiri pemakamannya. Untuk menggembirakan hati si sakit, beliau mengunjunginya meskipun si sakit kafir atau munafik.
  10. Setelah beliau melaksanakan sholat subuh di Masjid, beliau menghampiri para sahabatnya sambil berkata: “Adakah yang sakit? Bila ada mari kita mengunjunginya.” Kemudian beliau juga berkata:”adakah yang meninggal?Bila ada mari kita membantunya.”Kemudian beliau sering juga berkata:”adakah di antara kalian yang bermimpi sesuatu? Bila ada mari kita tafsirkan mimpinya.” Bila ada yang meninggal beliau membantu menyiapkan pemakamnnya dan menyolatkannya serta menghadiri pemakamannya.
  11. Ketika beliau tidak melihat sahabat-sahabatnya selama tiga hari beliau akan menanyaknnya. Bila sahabatnya itu sedang bepergian beliau mendoakannya, atau bila sahabatnya ada di kotanya beliau akan mengunjunginya.
  12. Beliau selalu mendahului menyambut orang lain yang dijumpainya.
  13. Beliau suka mengendarai unta, keledai, dan kadang-kadang mengajak orang lain menunggang bersamanya.
  14. Beliau suka melayani tamunya dan para sahabatnya dan beliau menyatakan: “orang yang paling dekat dengan masyaraktnya adalah orang yang selalu melayani orang lain.”
  15. Tidak seorang pun pernah menyaksikan beliau tertawa terbahak-bahak. Beliau suka tersenyum kecil. Kadang-kadang gigi depannya tampak ketika beliau tertawa.
  16. Beliau selalu tampak hati-hati dan cermat. Beliau suka berbicara pelan-pelan. Beliau biasa memulai pembicaraan dengan senyum.
  17. Beliau tidak pernah berbicara yang mubazir atau tanpa keperluan. Bila beliau memerlukan sesuatu beliau akan berbicara dengan singkat dan jelas. Terkadang beliau mengulangi pembicaraan sampai tiga kali agar bias dipahami.
  18. Beliau biasa bercanda dengan orang-orang asing, orang yang pernah dikenalnya, anak-anak, wanita tua, dan wanita yang menjadi mahramnya (yang tidak boleh dinikahi). Namun demikian, hal itu tidak membuatnya lupa kepada Allah.
  19. Tak seorang pun sanggup melihatnya berlama-lama karena kemulyaannya. Bila seseorang melihatnya, ia pasti mulai berkeringat. Beliau sering berkata janganlah engkau ..dirimu! saya bukanlah raja. Saya bukanlah penjahat. Saya adalah anak dari seorang wanita dan saya juga makan daging kering.” Sehingga orang lain hilang kekuatirannya dan menjelaskan masalah yang dihadapinya.
  20. Beliau tidak memiliki pengawal atau penjaga. Setiap orang dapat menemuinya dan mengutarakan masalahnya.
  21. Beliau sangat pemalu. Beliau biasa memperhatikan wajah orang yang mengajaknya berbicara.
  22. Beliau tidak pernah mempermalukan orang akibat kesalahannya. Beliau tidak pernah mengeluhkan orang lain. Kalau beliau tidak senang dengan kata-kata atau perbuatan orang lain maka beliau berkata: “heran koq ada orang yang kelakuannya seperti itu.”
  23. Meskipun beliau orang yang memiliki keutamaan, beliau berkata: “Di antara kalian akulah orang yang paling paham tentang Allah dan paling takut kepada-Nya. Bila kalian tahu apa yang aku ketahui maka kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”
  24. Hatinya sangat mulya dan memiliki keberanian. Di perang Hunain, banyak tentara Muslim lari mengumpulkan harta rampasan perang. Akibatnya di sekitar beliau hanya tinggal beberapa orang saja. Selanjutnya pasukan musuh menyerang secara tiba-tiba dan mereka mengelilingi Rasulullah. Namun Rasululllah tidak bias ditaklukan.
  25. Ada seorang pegulat namanya Rugane. Dia tak terkalahkan. Suatu ketika Rasulullah bertanya padanya “Hei Rugane mengapa kamu tidak mau beriman?” Rugane meminta nabi menunjukan bukti bahwa beliau memang sorang Nabi. Nabi menjawab “baik kita akan bergulat”. “Maukah engkau beriman bila engkau kalah?” Lau Rugane mengiyakan “Ya saya akan beriman.” Pada ronde pertama Rugane kalah dan membuatnya heran. “Mari kita coba sekali lagi.” Tiga kali berturut-turut nabi bias mengalahkan Rugane. Namun demikian Rugane tetap tidak beriman “tidak, akau tidak mau beriman.” Katanya “akut tidak berniat beriman, tadinya aku piker aku akan menang.” Lalu sebagai gantinya Rugane memberikan sebagian hewan ternaknya kepada Rasulullah. Ketika rasulullah sudah berjalan menuju mekah Rugane menyusulnya dan berkata

-“Hei Muhammad bila orang-orang bertanya kepadamu dari mana engkau memperoleh binatang-binatang ini, apa yang engkau katakan? Aku akan katakan bahwa Rugane memberikannya padaku sebagai hadiah.

-Bila orang-orang bertanya mengapa dia berikan kepadamu, apa yang akan engkau katakan? Saya akan katakan “saya bergulat dengannya dan mengalahkannya. Kemudian dia memberiku hadiah sebagai pengakuannya.”

-Tolong jangan katakan itu karena wibawa dan kehormatanku akan jatuh. Katakan saja “kata-kataku telah mempengaruhiny sehingga dia memberikan hadiah padaku.”

-Aku berjanji demi Tuhanku tidak akan berkata bohong.

     

    Kebohongan Terbesar Amerika, Kerajaan Teroris January 5, 2008

    Filed under: Wawasan — ainspirasi @ 6:36 pm

    Malam ini habis ngaji saya membaca berita di Aljazeera tentang keraguan atau kebohongan amerika tentang peristiwa 9/11. Sebenarnya pingin tidur tapi kayaknya ini menarik untuk ditulis ulang.

    Oleh Dr. Paul Craig Roberts

    Tahun ini berbeda. Semua orang Amerika kini dipenjara dalam sebuah kebohongan dan kepalsuan yang diciptakan oleh regim Bush dan dua partai di kongres, dengan hakim federal yang sangat tidak peduli pada pelanggaran konstitusi, dengan membawa dan membayar media sebagai propaganda bagi rejim kriminal perang, disertai masyarakat yang tidak memperhatikan Founding Fathernya.

    Orang Amerika juga telah dipenjara oleh ketakutan, ketakutan palsu yang diciptakan oleh kebohongan terorisme. Telah diketahui bahwa peristiwa 9/11 didalangi oleh pemerintah US. Mislanya, tuduhan teroris akan meledakan Sear Tower Chichago sebenarnya didalangi oleh seorang agen FBI yang kemudian mencari orang-orang miskin untuk memberikan kesaksian sesuai permintaan agen itu.

    Banyak orang Eropa memandang peristiwa 9/11 sebagai sebuah rekayasa. Mantan anggota kabinet Inggris, Kanada, dan Jerman serta kepala staf Angkatan Bersenjata Rusia telah menyatakan keraguan mereka tentang cerita 9/11. Baru-baru ini mantan perdana Menteri Italia, Francesco Cossiga, mengatakan dalam wawancara dengan sebuah koran, Correra della Sera (30 Nov 2007) bahwa unsur demokrat di Amerika dan Eropa, dan sebuah lembaga Italia, mengetahui bahwa peristiwa 9/11 telah direncanakan oleh CIA dan Mossad untuk menyerang negara-negara Arab, dan membujuk negara-negara barat untuk melakukan serangan militer ke Iraq dan Afganistan.

    T idak jelas apakah Cossiga bernada mengejek atau semata-mata mengungkapkan apa yang menjadi keyakinan masyarakat. Saya telah meminta klarifikasi dan akan menginformasikannya bila saya telah mendapat jawabannya. Tampaknya media Italia tidak melakukan klarifikasi.

    Pernyataan Cossiga yang tidak hanya dipublikasikan oleh sebuah koran Amerika atau saluran TV, telah memicu keraguan masyarakat Amerika bahwa pemerintah tidak memiliki itikat baik pada media. Masyarakat Amerika hidup dalam propaganda yang dirancang untuk mengamankan tindakan mereka terhadap kejahatan perang, menyiksa, menindak, melakukan agresi militer, hegemoni, dan tekanan, sambil mengesankan masyarakat Amerika (dan Israel) sebagai sebuah garam bumi yang sedang terancam oleh kaum Muslim yang tidak menyukai “kebebasan dan Demikrasi.”

    Masyarakat Amerika tahu tentang hal ini sementara regim Bush dan sebagai anggota kongres merusak undang-undang HAM dan merekayasa pemilu.

    Kebebesan dan demokrasi di Amerika telah menjadi daftar pencekalan, bolehnya memata-matai, menahan tanpa penjelasan, penahanan tetap meskipun ada undang-undang yang mengaturnya, menyiksa meskipun ada larangan untuk menyiksa, dsb.

    Saat ini ketakutan masyarakat Amerika, tergambar bagaimana seorang senator yang saudranya meninggal dalam peperangan ternyata masuk dalam daftar cekal. Pejabat resmi pemerintah, yang sangat bersih dan terlindungi tidak boleh terbang hanya karena membawa pasta gigi atau sebotol air yang jelas-jelas tidak memiliki unsur yang berbahaya bagi penerbangan.

    Para kaum manula Amerika yang didertai anak dan cucunya dibuntuti oleh Homeland Security tidak bisa membedakan seorang waraga Amerika dengan teroris. dst.

    http://www.aljazeera.com/news/newsfull.php?newid=72331

     

     

    Paman Sam Sulit Dipercaya January 4, 2008

    Filed under: Wawasan — ainspirasi @ 7:49 am

    Ini judul berita di hidayatullah. com

    Jenderal AS Akui Tidak Ada Keterlibatan Iran di Irak

    “Pemulihan hubungan diplomatik dengan AS akan membahayakan Iran, dan kami tidak pernah berencana untuk melakukan pemulihan hubungan itu, ” kata Ayatullah Khamenei di hadapan massa yang berkumpul di kota Yazd, Iran Tengah, Kamis (3/1).

    Khamenei menegaskan, memulihkan hubungan diplomatik dengan AS, tidak akan mengurangi ancaman AS terhadap Iran. “AS mengobarkan perang terhadap rakyat Irak padahal Washington punya hubungan diplomatik dengan Baghdad. Jika Iran menjalin kembali hubungan diplomatik dengan AS, itu artinya membuka jalan bagi para agen mata-mata AS untuk menginfiltrasi Iran. Oleh sebab itu, hubungan diplomatik dengan AS tidak ada manfaatnya bagi bangsa Iran, ” papar Khamenei.

    Komentar :

    Jelas sudah politik paman sam sulit dipercaya. Dengan gaya politiknya dia berusaha merampok negara lain menjadikan negara bersangkutan membayar upeti demi perut kapitalisnya.

     

    Puasa untuk Wanita Hamil dan Menyusui

    Filed under: Fatwa,Wawasan — ainspirasi @ 12:59 am

    Pertanyaan:

    Assalaamu‘alaikum
    Saya ingin bertanya, dalam keadaan apakah seseorang tersebut boleh mengganti puasa dengan fidyah? Mohon tanggapan Ustadz, karena saya bingung antara Fidyah dan Qodo. Terima kasih atas jawabannya. Wassalam

    Jawaban:

    Fidyah adalah denda yang harus dibayarkan kepada orang faqir/miskin yang disebabkan meninggalkan puasa wajib bulan Ramadhan. Sedangkan yang menyebabkan seseorang harus membayar fidyah adalah karena beberapa hal, antara lain:

    1 Tidak mampu
    Orang yang kondisinya tidak mampu untuk berpuasa seperti orang yang sudah tua maka boleh meninggalkan kewajiban puasa Ramadhan. Dan sebagai gantinya, tidak perlu mengqadha‘/mengganti puasa di hari lain, tetapi dengan membayar 1 mud makanan kepada fakir miskin satu hari untuk satu orang.

    Alah berfirman:

    وعلى الذين يطيقونه فدية طعام مسكين.
    Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin”. (QS. Al-Baqarah: 184).

    2 Sakit
    Sakit yang diperkirakan sulit untuk bisa disembuhkan lagi, sehingga tidak mungkin baginya untuk mengqadha‘ puasa di hari lain. Karena itu bagi mereka yang menderita sakit seperti ini, siahkan mengganti puasa dengan membayar fidyah.

    3 Hamil/Menyusui
    Wanita yang hamil atau menyusui bila boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan. Menurut sebagian ulama, untuk menggantinya adalah dengan mengqadha‘ dan juga membayar fidyah.

    Namun sebagian lain seperti Al-Hanafiyah mengatakan cukup mengqdha‘ saja tanpa membayar fidyah.

    Hadits Nabi SAW
    Dari Ibnu Abbas ra. Berkata, ?Keringanan buat laki dan wanita usia lanjut yang tidak mampu puasa adalah boleh berbuka dengan membayar (fidyah), memberi makan 1 orang miskin untuk sehari. Dan keringanan buat wanita hamil dan menyuusi bila mengkhawatirkan anak mereka adalah membayar fidyah.(HR Abu Daud)

    Sebab Perbedaan
    Para ulama memang berbeda pendapat dalam mengkategorikan wanita hamil dan menyusui, apakah digolongkan sebagai orang sakit atau sebagai orang yang lemah/tidak mampu berpuasa (seperti orangtua dan lain-lain).
    Yang mengkategorikan sebagai orang sakit, maka mewajibkan qadha‘/mengganti puasa, karena bagi orang sakit memang wajib qadha‘. Firman Allah:

    Maka barang siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka waib mengganti sebanyak hari yang dia tinggalkan itu pada hari-hari yang lain (QS Al-Baqarah: 184)

    Sedangkan yang mengkategorikan orang lemah/tidak mampu puasa, mewajibkan bayar fidyah tanpa qadha‘.

    Dalilnya adalah terusan ayat diatas yaitu:
    Dan bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak puasa) membayar fidyah)yaitu memberi makan seorang miskin (QS Al-Baqarah 184).

    Dan Imam syafi‘i mewajibkan keduanya yaitu bayar fidyah dan juga qadha karena beliau memasukkan orang hamil sebagai orang sakit sekaligus pula orang lemah.

    Wallahu a‘lam bis-shawab.

    http://www.syariahonline.com/new_index.php/id/15/cn/1007

    Pertanyaan

    Assalamu ‘alaikum. Wr. Wb

    Ustad yang dirahmati Allah. pertanyaan yang ingin saya sampaikan adalah mengenai puasa. Wanita hamil atau menyusui termasuk dalam salah satu golongan yang mendapat keringanan untuk tidak puasa ramadhan.

    Yang ingin saya tanyakan adalah mengenai penggantiannya apakah dengan puasa di hari lain, atau membayar fidyah atau bahkan dua-duanya (membayar puasa dan fidyah)?

    Jazakallah atas jawabannya.

    Wassalamu ‘alaikumWr. Wb

    Ahmed

    Jawaban

    Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

    Masalah wanita yang sedang hamil atau menyusui memang tidak ada nash yang sharih untuk menetapkan bagaimana mereka harus mengganti puasa wajib. Yang ada nashnya dengan tegas adalah orang sakit, musafir dan orang tua renta yang tidak mampu lagi berpuasa.

    Orang sakit dan musafir dibolehkan untuk tidak puasa, lalu sebagai konsekuensinya harus mengganti (qadha’) dengan cara berpuasa juga, sebanyak hari yang ditinggalkannya.

    Sedangkan orang yang sudah sangat tua dan tidak mampu lagi untuk berpuasa, boleh tidak berpuasa namun tidak mungkin baginya untuk mengqadha (menganti) dengan puasa di hari lain. Maka Allah SWT menetapkan bagi mereka untuk membayar fidyah, yaitu memberi makanan kepada fakir miskin sebagai satu mud.

    Dalil atas kedua kasus di atas adalah firman Allah SWT:

    Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan, maka (dibolehkan berbuka dengan mengganti puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. (QS. Al-Baqarah: 184)

    Bagaimana dengan wanita hamil dan menyusui, apakah mereka mengganti dengan puasa atau dengan bayar fidyah? Atau malah kedua-duanya? Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini.

    Jumhur Ulama

    Di dalam kitab Kifayatul Akhyar, disebutkan bahwa masalah wanita hamil dan menyusui dikembalikan kepada motivasi atau niatnya. Kalau tidak puasa karena mengkhawatirkan kesehatan dirinya, maka dianggap dirinya seperti orang sakit. Maka menggantinya dengan cara seperti mengganti orang sakit, yaitu dengan berpuasa di hari lain.

    Sebaliknya, kalau mengkhawatirkan bayinya, maka dianggap seperti orang tua yang tidak punya kemampuan, maka cara menggantinya selain dengan puasa, juga dengan cara seperti orang tua, yaitu dengan membayar fidyah. Sehingga membayarnya dua-duanya.

    Pendapat Ibnu Umar dan Ibnu Abbas

    Namun menurut Ibnu Umar dan Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, wanita yang hamil atau menyusui cukup membayar fidyah saja tanpa harus berpuasa. Karena keduanya tidak berpuasa bukan karena sakit, melainkan karena keadaan yang membuatnya tidak mampu puasa. Kasusnya lebih dekat dengan orang tua yang tidak mampu puasa.

    Dan pendapat kedua shahabat ini mungkin tepat bila untuk menjawab kasus para ibu yang setiap tahun hamil atau menyusui, di mana mereka nyaris tidak bisa berpuasa selama beberapa kali ramadhan, lantaran kalau bukan sedang hamil, maka sedang menyusui.

    Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

    Ahmad Sarwat, Lc

    http://www.eramuslim.com/ustadz/shm/7828115313-wanita-hamil-dan-menyusui-membayar-puasa-atau-fidyah.htm

    Tambahan

    Ke empat imam menyatakan bahwa jika wanita hamil atau menyusui kuatir akan kesehatannya atau anaknya, puasanya syah meskipun dia boleh meneruskan puasanya.

    Bila dia memilih berbuka para imam berpendapat dia harus mengqoda(berpuasa di hari lain) puasanya. Para imam berbeda berpendapat tentang fidyah dan membayar denda.

    Imam Hanafi berpendapat: bukanlah hal yang wajib.

    Imam Malik berpendapat: wajib bagi yang menyusui tetapi tidak untuk yang hamil.

    Imam Hambali dan Syafeí berpendapat fidyah wajib bagi yang hamil dan wanita mrnyusui hanya jika mereka mengkuatirkan anaknya; tetapi bila dia kuatir akan kesehatannya dan kesehatan anaknya, maka dia wajib mengkoda puasanya tanpa harus membayar fidyah. Fidyah setiap hari satu mud, cukup untuk makan seorang miskin.

    Para imam menyatakan bila wanita hamil mendekati melahirkan atau anak yang sedang menyusui dapat mengganggu kesehatan ibu yang berpuasa, keduanya sebaiknya membatalkan puasanya dan tidak syah keduanya bila berpuasa. Mereka harus mengkoda puasanya dan juga membayar fidyah, satu mud, bila dikuatirkan kesehatan anaknya terganggu. Bila hanya dikuatirkan kesehatan si ibu, sebagian imam berpendapat si ibu harus mengqoda puasanya tetapi tidak perlu membayar fidyah, yang lain berpendapat dia harus mengkoda puasanya dan harus membayar fidyahnya.

    http://www.al-islam.org/ENCYCLOPEDIA/chapter7/3.html

     

    Menyikapi Perayaan Hari Besar Agama Lain January 3, 2008

    Filed under: Opini — ainspirasi @ 8:57 am

    Sebenarnya ini adalah posting dari salah seorang teman yang meramaikan milis kami. Selain itu saya tergerak memasukan tanggapan ini karena kemarin ternyata beberapa ulama dunia telah mengirimkan surat ucapan selamat merayakan hari perayaan 25 des kepada Paus. Begini beritanya:

    dul Adha di Gereja Algonz
    begitu judul webnya…… ……… …….

    Kamis, 20 Desember 2007, Gereja Aloysius Gonzaga
    lebih dikenal dengan Algonz] menggelar penyembelihan
    hewan kurban di halaman gereja.
    Tradisi ini dirintis oleh Romo Alexius Kurdo Irianto Pr
    sejak pengujung rezim Orde Baru dan dipertahankan sampai sekarang.

    Umat Katolik di Algonz juga kerap menggelar hajatan-hajatan lintas agama.
    Karena Idul Adha kali ini berdekatan dengan Natal,
    maka panitia Natal yang sibuk mengurus peringatan Idul Adha bersama umat muslim
    di kawasan paroki Algonz. Tahun 2007 ini mereka menyembelih dua sapi untuk
    dibagikan kepada 600 warga kurang mampu di sekitar gereja.
    Tahun lalu tiga sapi untuk 1.200 paket.

    “Agak krisis tahun ini,” kata Ketua Panitia Kurban Gereja Algonz Miskan,
    yang juga anggota Forum Komunikasi Masyarakat Pelangi (FKMP) dari unsur Islam.
    Sesuai namanya, pelangi, FKMP merupakan forum lintas agama yang dikembangkan di Paroki Algonz.

    Setiap paket berisi 0,75 kilogram daging sapi kemudian dibagi-bagikan kepada warga
    di Sukomanunggal, Tanjungsari, Donowati, dan Simo. Para tukang becak yang mangkal
    di sekitar gereja dan Rumah Sakit Mitra Keluarga pun mendapat jatah daging gratis.

    “Sejak dulu yang menyembelih dari unsur muslim agar tidak ada keraguan sedikit pun
    tentang kehalalan daging,” jelas Ketua Panitia Natal Gereja Algonz Willy.

    Adapun umat Katolik bertugas sebagai pengemas dan pembagi daging kurban.
    “Tuhan itu melihat hati kita. Tuhan itu tak melihat tampilan kita,
    apakah sungguh-sungguh atau pura-pura,” tegas Willy.

    Menurut Ketua FKMP Surabaya Hermawan Holey,
    kegiatan rutin sejak tahun tahun 2001 itu dimaksudkan untuk menciptakan
    kerukunan umat beragama melalui kegiatan bersama.
    “Kami sudah sering merayakan Idul Adha, Natal, puasa Ramadan, Paskah,
    dan tradisi keagamaan lainnya secara bersama-sama dengan pembagian sembako
    atau bingkisan buka bersama,” katanya.

    Bahkan, Gereja Algonz setiap tahun selalu digunakan sebagai pusat distribusi makanan
    untuk sahur keliling bersama isteri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur),
    Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. Umat mengumpulkan makanan sahur,
    kemudian berkeliling ke sejumlah titik di Kota Surabaya untuk membagi-bagikan makanan tersebut.

    “Tujuan kami sederhana saja. Yakni, membangun persaudaraan sejati melalui kegiatan nyata,
    bukan sekadar teori,” ujar Hermawan yang berasal dari Maumere, Flores, itu.

    Menurut catatan saya, semarak kegiatan lintas agama di Paroki Algonz mulai dirintis
    oleh Romo Kurdo Irinto pada 1995/1996. Saat itu pastor yang juga aktivis kemanusiaan
    itu sering mengajak para aktivis muslim, protestan, hindu, dan buddha ke gereja untuk
    mendiskusikan berbagai persoalan nyata di masyarakat. “Kita ingin menciptakan saling
    pemahaman, kebersamaan,” katanya.

    Tak heran, pastoran Algonz pernah menjadi tempat mangkal sejumlah aktivis mahasiswa Islam,
    khususnya dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atawa PMII. Romo Kurdo juga bikin gebrakan
    dengan mengundang KH Said Aqil Siradj, cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU), untuk memberikan
    wejangan kepada umat Katolik di Gereja Algonz.

    Kegiatan ini sempat ‘geger’ karena seakan-akan KH Said Aqil berkhotbah di gereja.
    Padahal, sejatinya, KH Said Aqil memberikan ceramah kepada umat Katolik sebelum misa berlangsung.
    Tempatnya saja yang di dalam gereja. Apa pun kritik orang, yang jelas,
    terobosan Romo Kurdo ini kontan melahirkan sejumlah aktivis lintas agama di gereja tersebut.
    Salah satunya, Hermawan Holey.

    Romo Kurdo pindah ke paroki lain. Kemudian pastor berganti beberapa kali. Namun, puji Tuhan,
    kegiatan-kegiatan lintas agama masih dipelihara dengan baik di Gereja Algonz.

    berita selengkapnya kunjungi Blog Orang Kampung
    http://hurek. blogspot. com/2007/ 12/idul-adha- di-gereja- algonz.html

    dimana letak kebenaran dan kesalahan mengucapkan selamat natal ……..
    melaksanakan idul adha di gereja…… …
    ceramah di gereja…… …..
    atau apa saja…. apakah semuanya salah…. saya kurang paham….??? ????????? ?
    dan anehnya yang melakukan hal-hal seperti itu mereka yang mungkin dibilang paham
    tentang agama islam hukum halal haram dsb………

    Jawaban saya:

    Saya kira sudah jelas bagaimana kita harus bersikap dengan perayaan hari raya umat lain. Cukuplah bagi kita mengimani Quran dan mengkikuti Rasulullah SAW. Pernahkah Rasulullah mengucapkan ucapan selamat hari raya pada umat lain? Padahal jauh sebelum Rasulullah SAW lahir ajaran umat lain telah ada. Memang sih di tengah kemajemukan kadang kita perlu sedikit basa-basi apalagi ketika berhadapan dengan perayaan hari raya agama lain. Tapi saya kira kita mestinya tidak kehilangan kata-kata kalau hanya sekedar basa-basi. Mungkin kita bisa katakan “selamat”, sebagai ungkapan selamat atas kemanusiaan (lawan kata celaka). Apakah kalau kita tidak mengucapkan selamat merayakan pada mereka hubungan baik kita dengan umat lain menjadi terganggu. Tentu tidak. Masih banyak hal lain yang bisa dibangun untuk saling bekerja sama.

    Waspadailah penggunaan kata-kata kerukunan beragama. Membiarkan umat lain melakukan perayaan hari raya-nya adalah sikap yang sudah sangat bagus. Bukan suulzhon, watak asli umat lain tidak pernah rela dengan umat Islam. Mereka secara halus berusaha membelokkan paling tidak mengurangi kadar keimanan umat Muslim (QS 2:120; 3:100)

    Melaksanakan Idul Adha di gereja? Apakah nantinya tidak misa sekalian? Apakah tidak ada tempat lain? Bukankan bumi Allah sangat luas? Gereja sangat dimurkai Allah. Di tempat itu umat lain menyekutukan Allah. Pantaskah melaksanakan ibadah yang sangat mulia di tempat Allah disekutukan?

    Ceramah di gereja? Apa urgennya? Janganlah kita merasa besar seolah-olah kita bisa memberi hidayah kepada orang lain dengan melakukan hal-hal yang subhat. Lalu isi ceramahnya kira-kira apa? Apakah menyuruh mereka memeluk Islam sepertinya tidak. Padahal Quran mengatkan sebaik-baiknya ucapan itu adalah menyuruh orang bertaqwa. Mengajak orang lain untuk beriman kepada Allah. Mungkin saja tidak ada haramnya masuk ke gereja. Lalu apa perlunya?

    Apakah orang tidak bisa salah? Pasti semua orang memiliki kemungkinan salah. Jangankan kita, Rasulullah SAW saja bisa salah. Tentu saja kesalahan Rasulullah adalah dalam hal duniawi. Untuk urusan agama Rasulullah selalu benar. Sehingga para sahabat ketika mendengar sesuatu dari nabi tentang urusan duniawi kalau tidak sesuai dengan pendapat mereka, mereka akan bertanya terlebih dahulu apakah itu merupakan wahyu atau pendapat nabi sendiri. Kalau wahyu pasti para sahabat langsung taat. Saya mau katakan bahwa acuan kita bukanlah para profesor, kecuali sedang kerjakan thesis. Dalam hal agama kita harus tunduk pada Quran dan Sunah. Kalau masih belum paham lihatlah bagaimana sikap para sahabat. Kalau belum cukup lihatlah pendapat ulama-ulama terpercaya. Akan lebih baik bagi kita meninggalkan sesuatu yang kira-kira dapat menyebabkan terjatuh dalam subhat.

    Adalah kesalahan umat Islam sendiri bila ternyata umat lain justru menjadi panitia pembantu dalam menyelesaikan kegiatan ataupun permasalahan masyarakat Islam. Mestinya dalam hal peribadahan atau yang terkait dengan kegiatan keagamaan, masyarakat Muslim harus tegas menolak uluran tangan umat lain. Karena dikuatirkan akan menimbulkan perasaan ingin membalas kebaikan yang telah diterima.

    Wallau a’lam. ai

     

    Siapa yang Membunuh Benazir Bhutto January 2, 2008

    Filed under: Opini — ainspirasi @ 2:24 am

    Dari berbagai keterangan yang saya baca sangat mungkin pemerintah Pakistan berada di balik pembunuhan mantan PM Pakistan Benazir Bhutto (BB). Presiden Musharraf telah menolak permintaan BB untuk memperketat perlindungan dirinya setelah percobaan pembunuhan yang gagal bulan Oktober tahu lalu. Alsannya saya tidak tahu..

    Melihat rekaman video dan gambar yang berhasil diambil menjelang peristiwa itu tampaknya pembunhan telah direncanakan dengan matang. Tampak polisi tidak terlalu ketat menjaga kendaraan yang membawa BB. Setidaknya untuk meyakinkan pembunuhan berjalan lancar ada dua skenario melakukan eksekusi. Pertama ada orang yang naik dari belakang dan langsung menembak dari belakang BB. Sepertinya ini hanya mengacaukan perhatian saja. Kedua ada yang dari samping kiri yang dengan cepat menembak ke arah BB. Dari rekaman setelah ditembak dari kiri BB langsung tenggelam dalam mobil. Mungkin juga ada orang dari samping kanan yang turut menembak. Tidak ada keterangan di bagian leher mana yang tertembak. Dokter pun tidak melakukan otopsi atas permintaan suami BB.

    Keterangan yang berubah-ubah dari pemerintah seakan menambah dugaan bahwa memang presiden Musaraf berada di balik itu semua. Lucunya beberapa saat setelah terjadinya pembunuhan BB al-qaida langsung mengatakan bertanggung jawab atas pembunuhan BB dengan alasan BB pro US. Ini tidak masuk akal. Mengapa harus menambah musuh? (ingatlah al-qaeda ini bagian dari kerajaan teror US, mereka bekerja sama salaing menguntungkan. Lihat Kejatuhan Amerika). Pemerintah juga menuduh ada kemungkinan pihak lain. Padahal beberapa waktu kemudian pihak lain membantah tuduhan itu. Mungkin saja orang kuat di Pakistanlah yang mendalangi semuanya…..

    http://www.wnd.com/news/article.asp?ARTICLE_ID=59473

    http://www.reuters.com/article/wtMostRead/idUSISL33160320071230