Agung Inspirasi

Visi-Visi Pencerahan

Asal Usul November 20, 2007

Halaman ini terinspirasi dari keinginan membangun negeriku yang sudah tidak karuan. Di forum internasional dianggap remeh. Dengan tetangga dilecehkan, kekayaannya dirampok diam saja. Di dalam negeri pemerintah dan wakil rakyatnya bermasalah, lihat UU TIPIKOR seakan melindungi para perampok uang rakyat. Presidennya terlalu “tebar pesona”. Aparat penegak hukum sering kong-kalikong dengan pelaku “kejahatan”. Sayapun pesimis, akan tetapi setitik harapan saya Insyaa Allah suatu saat keadaan ini akan berubah.

Perlukah Mengubah Sistem Hukum di Indonesia?

Lihat, Kejaksaan dan Hakim sama-sama berada di bawah satu atap, PNS. Yang memutuskan perkara adalah hakim. Mudah saja membebaskan orang dari jeratan hukum. Kejaksaan tinggal membuat dakwaan-dakwaan yang melenceng sehingga hakim akan melihatnya sebagai tuduhan yang tidak terbukti, terdakwa pun bebas. Mudah bukan? Disinilah kuasa uang.

USUL. Sistem diubah. Yang memutuskan perkara adalah dewan juri, yang lima orang itu. Bukannya hakim. Polanya mengadopsi sistem Amerika.

Mencintai Produk Dalam Negeri

Membaca berbagai usul di Detik Forum memang mengasyikan. Ternyata, gak tahu ya keadaan mereka, mereka sangat setia pada NKRI. Meskipun bahasanya aga kasar saya sangat terkesan dengan apa yang mereka pikirkan. Memang seharusnya kita mulai menginklankan produk-produk negeri sendiri agar perekonomian negara makin baik.

USUL Misalnya, apa beda rasa ayam goreng Ny Suharti di Yogyakarta dengan Mc D atau KFC? Rasanya sama saja bahkan Ny Suharti lebih enak, maksudnya ayam gorengnya. Mestinya managemen Ny Suharti berani menginklankan diri lebih gencar. Tidak hanya ayam goreng Ny Suharti tapi produk-produk lainnya harusnya begitu. Saya perhatikan yang namanya McD tidak saja memproduksi ayam goreng tapi juga kentang goreng dan makanan kecil lainnya. Saya gak pernah ke McD tapi waktu transit di Malaysia kemarin saya perhatikan apa yang keluar dari kantin McD semuanya ada label McD. Gelas dan kotak makanan semuanya ada label McD. Saya yang melihatnya saja jadi kepingin.

USUL Kalau saja pemerintah mau sedikit peduli, para pendukung ekonomi dari masyarakat kecil diberi bimbingan agar meningkatkan pengemasan barang-barngnya. Justru para pedagang dan produsen kecil yang tangguh menghadapi badai krisis. Indonesia tidak merdeka dengan McD atau KFC atau freport. Indonesia dimerdekakan oleh ibu-ibu dan bapak-bapak kita yang berjualan nasi bungkus, pakaian, beras, dsb.

Ongkos Bus dengan Tanda Terima

Untuk semakin tertib mungkin baik juga mengikuti cara di Bangkok ketika bayar ongkos bus dikasih tanda terima kecil. Dengan cara ini kondektur tidak bisa seenaknya memanfaatkan ketidak tahuan penumpang. Kareana di tanah air kita bila ada penumpang tidak tahu berapa yang harus dibayar sangat mungkin kondektur menaikan ongkosnya. Atau bila dikasih uang lebih maka kembaliannya tidak diberikan.

Meningkatkan Kesejahteraan

Lihatlah di negeri kita tingkat kesejahteraannya sangat parah. Akibatnya banyak terjadi kejahatan. Kabel listrik, rel KA, kabel telepon, minyak, sembako semuanya bermasalah. Masalah-masalah itu tidak bisa diselesaikan dengan hukum, melainkan dengan meningkatkan kesejahteraan. Caranya dengan memperbaiki keamanan, para aparat keamanan ditertibkan sehingga orang mudah mencari penghidupan. Pajak usaha kecil diturunkan. Memperbaiki sistem agar berpihak terhadap rakyat. Fasilitas publik diperbaiki. Itu hanya berjalan bila para pemimpin memberi contoh.

Apa yang saya tulis di sini merupakan hasil cerita ngobrol sana-sini dengan orang-orang Indonesia yang saya temui di Bangkok. Mereka yang saya temui itu ada yang pernah berkunjung ke negara lain selain Thailand.

Pertama sekali cerita dari isteri senior saya, dulu dosen saya, yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Malaysia. Suaminya, meraih gelar doktor dari UKM, adalah peneliti tamau di UKM yang sedang mengembangkan mesin pembuat tepung. Beliau bercerita bahwa ketika diajak ke Putra Jaya tidak banyak obyek yang menarik untuk dilihat. Paling-paling cuma menara kembar, highland, dan berkunjung ke Malaka yang ada becak hiasnya serta beberapa museum. Kalau membandingkan dengan Yogya saja keindahan obyek yang ada di Malaysia itu tidak ada apa-apanya. Yogya lebih banyak memiliki obyek yang lebih menarik. Itu baru dibanding Yogya, bila dibanding dengan Indonesia tidak ada seujung kuku. Membandingkan Bangkok dengan Indonesia, sekali tiga uang. Sayangnya, apa kerja pemerintah? Sehingga mengabaikan kekayaan obyek wisatanya?


Cerita berikutnya berasal dari orang Indonesia yang telah lama berada di AS. Beliau merupakan guru besar lingustik dan telah mengajar selama 30 tahun di salah satu universitas di AS. Kini beliau menjadi guru besar UI dan menjadi pengajar tamu di UM, Malaysia. Saya mengenal beliau karena anaknya mengundang saya untuk makan siang di apartemen mereka. Makanan yang disajikan sederhana sekali. Ikan asin, tempe, tahu, kangkung, dan beberapa potong daging ayam. Sang professor bercertia bahwa kemampuan pelajar-pelajar Indonesia masih lebih unggul dibanding pelajar-pelajar Negara tetangga itu. Jangankan para pelajar, kehandalan dosen-dosennya pun masih sedikit lebih rendah dibanding dosen-dosen UI atau ITB. Jangan meremehkan Indonesia, kami mendapat kemerdekaan dengan berjuang mengeluarkan darah bukan saja keringat, tidak seperti Anda yang duduk-duduk saja mendapat hadiah dari Inggris.

Berikutnya saya mendapat informasi dari seorang anggota LSM WALHI yang pernah ke Cina. Beliau bilang di Cina bahan-bahan seperti kunyit, temulawak, dan sejenisnya hanya bias diperoleh di apotik. Bahan-bahan itu dianggap merupakan obat. Bandingkan dengan di Indonesia, kita bisa beli sebanyak-banyaknya di pasar. Bukankan kita sangat kaya? Lalu mengapa kita tetap miskin?

 

8 Responses to “Asal Usul”

  1. sutarmini Says:

    halo kawan teruslh berkarya sesuai yang kita bisa menolong sesama yang disekitarkita, mengajari mereka tidak menjadi manusia penggunggat, inspirasimu ok ok lho … aku mencatat naskah di blog ini hakekat ibadah “menghinakan diri dan mengagungkan Allah dalam laku persembahan ” eh keren kalau mereka yang mengklaim hamba Allah yang baik tentu saja harus jauh dari sombong dan mengakukan diri paling benar ya kan mampir di blog aku ya ku tunggu ….

  2. Abu Najla Says:

    ass. bagaimana hukum menjadi PNS selain ABRI,POLISI,HAKIM dan anggota dewan…?

    • ainspirasi Says:

      Hukumnya boleh saja. Berbuatlah yang terbaik ketika Anda bekerja menjadi PNS. Niatkan pekerjaan Anda untuk beribadah kepada Allah insya Allah Anda akan mendapatkan rahmat dan petunjuk dari-Nya.

  3. WarnaMedan Says:

    Karena hukum di indonesia lemah.

  4. blh hukum hingga, dia mengakui kesalahan nya.

  5. abdurrahman Says:

    Niat setiap pemimpin dalam seluruh kegiatan karena Alloh semata. Aloh menjajikan kebahagian di dunia dan akhirat,

  6. Rurouni Says:

    Mau tanya tentang hukum penggalangan dana yang mengatasnakaman yayasan namun sebenarya itu digunakan untuk kepentingan partai tertentu..

  7. Iwan Says:

    Salam kenal, hebat kali anta 4 tahun tiada artikel blog (2011-2014). Salam kenal dan siapa ya anta?


Leave a comment