Agung Inspirasi

Visi-Visi Pencerahan

Kejatuhan Amerika September 8, 2007

Sesuai dengan sunatullah setiap bangsa memiliki massanya masing-masing. Pastilah suatu waktu sebuah bangsa akan mengalami kemunduran. Diakui bahwa peradaban tertua adakah bangsa Mesir. Setelah Mesir mungkin bangsa Yunani yang menggantikannya. Bangsa Yunani telah berjaya sebelum kedatangan massa keemasan Islam. Puncak massa kejayaannya berlangsung dibawah pimpinan Alexander yang yang agung selama kurang lebih 300 tahun dengan daerah kekuasaan sangat luas dari Mesir, India sampai ke Asia tengah. Berikutnya peradaban Romawi yang berlangsung sampai kemunculan utusan Allah terkahir. Selanjutnya peradaban romawi runtuh. Warisan bangsa Yunani kemudian dikaji oleh orang-orang Islam sehingga Islam mengalami massa kejayaannya selama lebih kurang 700 tahun. Setelah surutnya peradaban Islam maka lahirlah Renaisance di Eropa. Sejak abad ke 15 sampai sekarang mereka mengalami massa kegemilangan hampir 700 tahun. Itulah peristiwa kejatuhan berbagai bangsa dan peradaban.

Kalau diperhatikan saat ini Amerika telah sampai kepada puncaknya keemasannya. Dialah satu-satunya negara yanag sangat ditakuti oleh banyak negara lainnya. Bukan karena kebaikannya tetapi karena ancamannya. Negara ini telah membunuh jutaan orang di Hirosima, Nagasaki, Vietnam, memporak-porandakan Iraq, mengintimidasi negara lain, menjadi polisi sekaligus perampok, pemeras, dan sebagainya. Ini mungkin bahasa yang kasar, tapi cobalah membaca berita sepak terjang negara ini pasti tidak jauh dari itu semua.

Memperhatikan segala tindak-tanduknya adalah sebuah keniscayaan bahwa negara ini akan mulai runtuh. Penyebabnya amerika terlalu banyak berbuat dosa, berlumuran darah. Bukanlah dalam artian negara amerika bubar tetapi negara ini akan kehilangan kepercayaan. Akhir-akhir ini diberitakan resesi yang dialami amerika yaitu terjadinya kredit macet perumahan. Mungkin ini salah satu titik yang mengawali keruntuhan sang adidaya amerika. Wallahu a’lam.

Angka Bunuh Diri Anak-Remaja AS Naik (Hidayatullah.com)

Tunggu saja kalau anak-remajanya tidak beres maka penerus bapak-bapak mereka tidak ada lagi. Setelah generasi tua habis maka tidak tersedia penerus yang mampu mengurus negaranya. Munculah pemimpin-pemimpin bodoh yang membawa kehancuran negaranya.

Rekayasa 9/11

Hari ini 13/9 sebuah dokumentasi tentang peristiwa menara kembar 11/9 2001 mengungkapkan bahwa gedung WTC sebenarnya diledakkan bukannya ditabrak oleh pesawat terbang seperti yang selama ini diyakini, dikutip dari http://www.aljazeera.com/. Inilah fitnah terbesar sepanjang jaman yang dilakukan oleh “Kerajaan Teroris”. Mereka mengira bisa membohongi semua orang. Allah Maha tahu makar yang mereka perbuat, maka Allah pun pasti bisa membuat makar tandingannya.

Lihatlah logikanya. Ketika WTC meledak Osama bin Ladin langsung memuji serangan itu. Padahal sebenarnya tidak ada serangan. Semakin jelas keyakinanku sejak lama, bahwa sebenarnya berita tentang OBL ini hanya kamuflase. Bisa jadi OBL ini merupakan bagian komplotan “Kerajaan Teroris”. Dengan dalih mengejar OBL negara lain ditekan-tekan dan dijadikan alat pemerasan politik. Perhatikan ketika “Kerajaan Teroris” mendapat tekanan dari berbagai kalangan, terutama senator AS, OBL pasti akan tampil dengan mengumbar ancaman. Kasihan mereka yang tidak tahu hal ini dibohongi oleh dua aktor itu dan menjadi korban. Tentara kopral mana tahu, hanya perwira yang paham.

Ketika Hamas mulai dapat menguasai keadaan di Palestina, apa yang dikatakan oleh petinggi OBL? Mereka malah mengecam Hamas. Aneh bukan? Bukannya israel yang dikecam? Semua yang mereka ucapkan hanyalah opera sabun mandi.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Memperingatkan Bahaya Kejatuhan Dolar

Ternyata kalau Dolar jatuh sangat menguntungkan negara OPEC. Akan tetapi menurut sang menteri itu sangat berbahaya. Mungkin maksudnya berbahaya bagi paman sam. Dikutip dari: http://www.telegraph.co.uk/

Menurut perkiraan Merrill Lynch & Co Uni Emirate atau Qatar akan mengubah sebagian sistem pembayaran minyaknya dari dolar. Dikutip dari http://www.theage.com.au/news.

Jangan Takut AS, Indonesia Harus Tinggalkan Dollar

Pemerintah Indonesia harus berani menggunakan mata uang alternatif pengganti dollar dalam transaksi perdagangan internasional, karena semakin banyak negara yang menjadi mitra dagang Indonesia yang mata uang utamanya bukan dollar, sehingga mengalami resiko nilai tukar yang sangat tinggi.Dikutip dari: eramuslim.com

Kepala Polisi Dubai: AS Berperan Dalam Menghidupkan Kembali Al-Qaidah

Kepala Polisi Dubai melontarkan pernyataan yang cukup berani dan mengagetkan Barat, utamanya AS. Dalam pertemuan forum keamanan internasional di Bahrain, Letnan Jenderal Dhahi Khalfan Tamim megatakan bahwa AS memegang peranan penting atas munculnya kelompok Al-Qaidah. eramuslim.com

Di Iraq, Amerika Gunakan Tikus BerpenyakitHidayatullah.com–Amerika menggunakan cara baru untuk memerangi Iraq dan merusak kehidupan mereka, yaitu dengan menyebarkan tikus-tikus berpenyakit lewat kantong-kantong yang dijatuhkan dari pesawat-pesawat mereka di perkampungan dan lahan-lahan pertanian kota Diwaniyah.

American Collapse, http://www.counterpunch.org/sale02222005.html

Menurut Kirkpatrick Sale, ditulis tahun 2005, Amerika harus bersiap-siap jatuh karena 4 hal.

Pertama, karena masalah lingkungan yang terjadi di Amerika. Ingat bagaimana US alot menandatangani protokol Kiyoto karena negara itu penghasil gas buang terbesar di dunia.

Kedua, masalah perekonomian. Tahun 1993 hingga sekarang Amerika mengalami defisit anggaran. Tahun 2005 saja defisitnya sebesar $600 bilyun.

Ketiga, ekspansi militer yang berlebihan. Di Iraq akan menjadi awal ambruknya era militer US. Banyak negara sudah mulai menjauh keterlibatan militer dengan US. Di negara-negara Muslim US dibenci dan sebagian negara EU mulai meninggalakannya.

Keempat, penggrogotan dari dalam. Masalah dalam negeri akan menjadi lonceng kematian negara paman Sam.

Kebohongan Terbesar Amerika, Kerajaan Teroris

Oleh Dr. Paul Craig Roberts

Tahun ini berbeda. Semua orang Amerika kini dipenjara dalam sebuah kebohongan dan kepalsuan yang diciptakan oleh regim Bush dan dua partai di kongres, dengan hakim federal yang sangat tidak peduli dengan pelanggaran konstitusi, dengan membawa dan membayar media sebagai propaganda bagi rejim kriminal perang, disertai masyarakat yang tidak memperhatikan Founding Fathernya.

Orang Amerika juga telah dipenjara oleh ketakutan, ketakutan palsu yang diciptakan oleh kebohongan terorisme. Telah diketahui bahwa peristiwa 9/11 didalangi oleh pemerintah US. Mislanya, tuduhan teroris akan meledakan Sear Tower Chichago sebenarnya didalangi oleh seorang agen FBI yang kemudian mencari orang-orang miskin untuk memberikan kesaksian sesuai permintaan agen itu.

Banyak orang Eropa memandang peristiwa 9/11 sebagai sebuah rekayasa. Mantan anggota kabinet Inggris, Kanada, dan Jerman serta kepala staf Angkatan Bersejata Rusia telah menyatakan keraguan mereka tentang cerita 9/11. Baru-baru ini mantan perdana Menteri Italia, Francesco Cossiga, mengatakan dalam wawancara dengan sebuah koran, Correra della Sera (30 Nov 2007) bahwa unsur demokrat di Amerika dan Eropa, dan sebuah lembaga Italia, mengetahui bahwa peristiwa 9/11 telah direncanakan oleh CIA dan Mossad untuk menyerang negara-negara Arab, dan membujuk negara-negara barat untuk melakukan serangan militer ke Iraq dan Afganistan.

T idak jelas apakah Cossiga bernada mengejek atau semata-mata mengungkapkan apa yang menjadi keyakinan masyarakat. Saya telah meminta klarifikasi dan akan menginformasikannya bila saya telah mendapat jawabannya. Tampaknya media Italia tidak melakukan klarifikasi.

Pernyataan Cossiga yang tidak hanya dipublikasikan oleh sebuah koran Amerika atau saluran TV, telah memicu keraguan masyarakat Amerika bahwa pemerintah tidak memiliki itikat baik pada media. Masyarakat Amerika hidup dalam propaganda yang dirancang untuk mengamankan tindakan mereka terhadap kejahatan perang, menyiksa, menindak, melakukan agresi militer, hegemoni, dan tekanan, sambil mengesankan masyarakat Amerika (dan Israel) sebagai sebuah garam bumi yang sedang terancam oleh kaum Muslim yang tidak menyukai “kebebasan dan Demikrasi.”

Masyarakat Amerika tahu tentang hal ini sementara regim Bush dan sebagai anggota kongres merusak undang-undang HAM dan merekayasa pemilu.

Kebebesan dan demokrasi di Amerika telah menjadi daftar pencekalan, bolehnya memata-matai, menahan tanpa penjelasan, penahanan tetap meskipun ada undang-undang yang mengaturnya, menyiksa meskipun ada larangan untuk menyiksa, dsb.

Saat ini ketakutan masyarakat Amerika, tergambar bagaimana seorang senator yang saudranya meninggal dalam peperangan ternyata masuk dalam daftar cekal. Pejabat resmi pemerintah, yang sangat bersih dan terlindungi tidak boleh terbang hanya karena membawa pasta gigi atau sebotol air yang jelas-jelas tidak memiliki unsur yang berbahaya bagi penerbangan.

Para kaum manula Amerika yang didertai anak dan cucunya dibuntuti oleh Homeland Security tidak bisa membedakan seorang waraga Amerika dengan teroris. dst.

http://www.aljazeera.com/news/newsfull.php?newid=72331

Ekonomi Amerika Tahun 2008 Diramalkan Memburuk

Jumat, 11 Januari 2008 var sburl4733 = window.location.href; var sbtitle4733 = document.title;var sbtitle4733=encodeURIComponent(“Ekonomi Amerika Tahun 2008 Diramalkan Memburuk”); var sburl4733=decodeURI(“http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=6144”); sburl4733=sburl4733.replace(/amp;/g, “”);sburl4733=encodeURIComponent(sburl4733);

Direktur Bank Sentral Amerika, Ben Bernanke, mengatakan, perkiraan perekonomian Amerika di tahun 2008 lebih buruk

Hidayatullah.com–Pernyataannya itu dikeluarkan di Washington setelah sejumlah bank investasi terkemuka memperingatkan Amerika sedang menuju resesi.

Mata Uang Euro Mulai Rambah Pasaran New York

Hidayatullah.com–Mata uang Euro akhirnya mendobrak benteng perniagaan di New York. Kini, Euro tak hanya digunakan untuk transaksi besar, tapi juga digunakan di toko-toko besar di New York.

Mata uang Euro di kota ini sudah digunakan seperti mata uang USD. Kantor Berita Reuters hari Kamis melaporkan, sejumlah toko besar kota New York memajang tulisan yang berbunyi, mata uang Euro diterima sebagai ganti USD.

Nilai USD yang pernah menjadi mata uang terkuat dunia, dari hari ke hari kian melemah.

Di samping itu, para wisatawan Eropa yang melancong AS pun bertambah banyak. Tentunya, fenomena penggunaan mata uang Euro di New York lebih menguntungkan wisatawan Eropa.

Saat ini nilai mata uang Dolar Kanada lebih besar dari Dolar Amerika. Beberapa waktu lalu, sejumlah besar toko dekat perbatasan Kanada memampang tulisan yang menerima dolar Kanada.

Diberitakan pula, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) berniat menggunakan mata uang Euro sebagai ganti USD dalam transaksinya. Wartawan IRIB melaporkan, Sekjen OPEC, Abdollah Badri ketika diwawancarai buletin Middle East Economic mengatakan, “Dalam rangka menghadapi dampak negatif dari melemahnya nilai mata uang USD, OPEC akan menentukan harga minyak dengan mata uang Euro.”

Lebih lanjut Abdollah Badri menjelaskan, “Lebih dari 50 tahun, USD adalah mata uang yang paling banyak digunakan di dunia. Namun saat ini, mata uang Euro telah menggeser posisi USD.” [irb/www.hidayatullah.com].

Segeralah mengganti USD dengan Euro sebelum terlambat dan rugi.

AS Tidak Lagi Jadi Motor Penggerak Ekonomi Dunia

eramuslim.com, Sabtu, 15 Mar 08 05:40 WIB

Kondisi perekonomian Amerika Serikat yang di ambang krisis, di mana saat ini menunjukkan bahwa negara itu tidak lagi menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi dunia.

“Motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia telah bergeser dari AS ke kawasan Asia, ” ujar Dekan Institut Managemen Asia (AIM) Prof. Gracia s. Ugut, dalam Forum Strategi Eksekutif bertemakan bertemakan “Kepemimpinan dan Manajemen di Era Ketidapastian”, di Jakarta.

Ia menyarankan, untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang terjadi saat ini, negara-negara berkembang seperti Indonesia agar memperkuat peran BUMN sebagai mesin untuk memacu pertumbuhan ekonominya.

Ekonomi Amerika Tak Lagi Terkuat di Dunia

Akibat krisis ekonomi dan resesi, kini, ekonomi Amerika bukan lagi terkuat di dunia. Posisinya kini sudah digantikan oleh Uni Eropa

Hidayatullah.com–Akibat lemahnya nilai tukar dolar maka ekonomi Amerika tidak lagi yang paling kuat di dunia. Posisi tersebut diambil alih oleh Uni Eropa. 1 Euro kini bernilai 1,56 dollar Amerika.

Demikian perhitungan para pakar ekonomi dari Goldman Sachs, sebuah bank dagang Amerika. Kalau dihitung dalam dollar, produk bruto dalam negeri 15 negara Uni Eropa mencapai 37 miliar lebih besar dari Amerika Serikat.

Sementara itu, Presiden Amerika George W Bush mengakui Amerika sedang memasuki masa perekonomian yang sulit. Ia mengatakan itu dalam pertemuan Economic Club di New York kemarin.

Pidatonya itu diucapkan pada pekan saat dolar mencatat nilai terendah dan harga minyak dan emas mencapai rekor baru. Presiden Bush mengakui pertumbuhan ekonomi telah melambat, harga rumah merosot, dan harga minyak dan pangan melonjak.

Tetapi katanya, dia yakin Amerika Serikat telah mengambil langkah-langkah penting yang akan membantu membalikkan perekonomian.

Seorang anggota Kongres Demokrat terkemuka sesudahnya mengecam presiden Amerika itu, dengan mengatakan pidatonya hari ini membuktikan dia tidak mempedulikan pandangan rakyat Amerika dan para pakar ekonomi.

Senator New York Charles Schumer – anggota komite keuangan Senat – juga mengatakan Bush terlalu lamban dalam menanggapi masalah ekonomi negara, yang membuat pemulihan kembali menjadi lebih sulit lagi.

Beberapa bulan ini, dunia dikagetkan dengan krisis ekonomi yang melanda Amerika. Berbagai bank Amerika dikabarkan merugi besar akibat krisis hipotek. Akibat meningkatnya suku bunga, banyak warga Amerika tidak mampu membayar hipotek.

Harga rumah turun tajam, bank-bank mengalami masalah keuangan dan resesi ekonomi Amerika tidak terhindarkan. [rnl/voa/www.hidayatullah.com]

Selama Februari, 63 Ribu Karyawan di Amerika Serikat Kena PHK

WASHINGTON–Meski Februari menjadi bulan paling parah dalam sejarah PHK (pemutusan hubungan kerja) karyawan di Amerika Serikat (AS), namum Presiden George Walker Bush keukeuh menyatakan negaranya belum memasuki masa resesi. Pada bulan tersebut, terjadi PHK terhadap 63 ribu pegawai di AS dan ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan belakangan, usai krisis ekonomi mengancam negara adidaya itu.Jumat lalu Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, bulan Februari kembali terjadi pemecatan atas 63 ribu pegawai. Jauh meningkat dari bulan sebelumnya sebanyak 22 ribu. Padahal diprediksi hanya 17 ribu saja.Kondisi di bulan kedua tahun 2008 itu merupakan kerugian terbesar sejak Maret 2003. Pada saat itu AS mulai melakukan perang terhadap Irak dan kebanyakan analis memperkirakan ada 25 ribu orang kehilangan pekerjaan. ”Laporan daftar gaji menunjukkan adanya resesi. Belum pernah terjadi yang seperti ini kecuali masa resesi,” kata ekonom senior CIBC World Markets Avery Shenfeld.

Hal yang sama juga dikemukakan Stuart Hoffman, ekonom kepala PNC Financial Services Group. ”Sepertinya bel resesi ekonomi AS sudah berbunyi meski masih samar-samar,” ujar dia.

Namun Bush tidak pernah menilai kondisi ekonomi AS seperti itu. Menurutnya, konsumsi masyarakat akan memicu pembentukan lapangan kerja baru. Maka ia berharap, paket darurat ekonomi senilai 152 miliar dolar AS akan menjadi momentum perbaikan ekonomi tersebut.

”Sangat jelas ekonomi kita melambat. Kehilangan pekerjaan memang menyakitkan. Saya tahu ini masa yang sulit untuk ekonomi kita tapi kami sudah tahu permasalahannya dan siap meningkatkannya,” ujar Bush.

Analis memprediksi, peningkatan angka PHK akan meningkatkan kekhawatiran ekonomi AS resesi. Sektor manufaktur, konstruksi, dan ritel menjadi yang terpukul dengan adanya PHK itu.

Kepayahan juga nampak di pasar saham. Wall Street terguling. Dow Jones merosot 146,70 poin ke level 11.893,69 Jumat lalu. Dalam dua hari terakhir berarti Dow Jones terpuruk 370 poin.

Kondisi yang kian memburuk sepertinya akan mendorong bank sentral the Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunganya lagi pada pertemuan 18 Maret mendatang atau jika sangat dibutuhkan, bisa lebih cepat dari itu. analis memprediksi penurunannya bisa mencapai 75 basis poin untuk menyeimbangkan kondisi ekonomi.

Sejak September 2007 The Fed melakukan pemangkasan suku bunga. Pemangkasan terbesar terjadi pada Januari lalu sebanyak 125 basis poin dalam dua kali pemangkasan. Saat ini tingkat suku bunga The Fed hanya tiga persen.

Pelemahan ekonomi AS merupakan rangkaian dari krisis gagal bayar perumahan (subprime mortgage) di pertengahan tahun lalu. Krisis itu mengakibatkan perbankan dan lembaga keuangan berutang dalam jumlah besar. Masyarakat pun menjadi kehilangan rumah karena tidak mampu membayar.

Krisis yang semula diperkirakan tidak akan berlangsung lama, justru malah semakin melemahkan posisi AS di bidang ekonomi. Pemerintah AS sampai harus mengucurkan dana hingga ratusan miliar dolar AS untuk membantu perekonomian negara. Rencananya, kupon pengurangan dan peniadaan pajak bagi masyarakat berpenghasilan rendah akan diterima Mei 2008.

Pada Jumat lalu The Fed mengumumkan akan menaikkan pinjaman bagi perbankan sebesar 100 miliar dolar AS bulan ini. The Fed mempersiapkan total 160 miliar dolar AS dana pinjaman tunai kepada perbankan sejak Desember 2007.

Meski PHK bulan lalu merupakan yang terbanyak, tapi rata-rata pengangguran sedikit menurun dari 4,9 persen menjadi 4,8 persen. Sementara rata-rata pendapatan per jam meningkat 0,3 persen dari bulan Januari 2008. Sepanjang 12 bulan naik 3,7 persen. Republika.co.id/ (ap/afp/bbc/ria )

Masih Pantaskah AS Masinis Ekonomi Dunia?
Rima Ria Lestari
Wartawan Republika
Kalau disimbolkan sebagai kereta api yang tengah melaju di atas rel, perekonomian dunia sudah sekian lama memiliki masinis yang itu-itu saja. Amerika Serikat (AS) lah masinisnya. Sekian lamanya menduduki posisi itu, enggan ia beralih. Seperti jargon sebuah iklan furnitur di masa lalu, ”Sudah duduk, lupa berdiri”.Berdasarkan World Development Indicator 2007, pendapatan per kapita negara yang merdeka pada 1776 itu diperkirakan 45 ribu dolar AS. Hingga 1990, AS masih punya saingan sebagai negara adi daya, yakni Uni Soviet. Tetapi sejak reformasi (glastnost dan prestorika) yang membuat Uni Soviet hancur, praktis AS menjadi satu-satunya negara terbesar dan terkuat di dunia.

Sekarang ini, kereta api itu tersendat-sendat. Kalau dilihat, relnya masih bagus, badan kereta api juga baik-baik saja. Sambungan antargerbong (negara) tidaklah parah. Paling ada satu dua saja yang masih perlu penguatan. Beberapa gerbong malah bertambah mulus, cantik, dan menonjol dibandingkan gerbong lain. Tapi kenapa jalannya tidak sebaik dulu?

Setelah dilihat, gerbong masinis plus lokomotifnya sedang batuk-batuk. Masinis yang sudah terlalu enak duduk, mulai kesemutan. Apalagi sejak memasuki masa milenium, masinis mulai kesandung masalah.

Gejalanya tampak pada 2001. Ketika itu, laju pertumbuhan ekonomi AS jatuh ke 0,8 persen dari 3,7 persen pada tahun sebelumnya. Puncaknya di 2007. Departemen Perdagangan AS melaporkan, pada kuartal IV 2007, pertumbuhan ekonomi turun pada level terendah selama 26 tahun terakhir, hanya 0,6 persen dari kuartal sebelumnya di level 4,5 persen.

Dana Moneter Internasional (IMF) malah mengoreksi estimasi pertumbuhan ekonomi AS 2007 menjadi 2,2 persen. Di 2008 diproyeksikan hanya 1,5 persen. Begitu juga dengan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang memperkirakan pertumbuhan hanya 1,3-2 persen saja.

Mereka realistis. Ekonomi AS sepertinya sulit dipulihkan. Pemicu kemerosotan pertumbuhan ekonomi terjadi pada pertengahan 2007. Saat itu masyarakat kalangan menengah ke atas gemar membeli rumah. Sektor perumahan pun menjadi primadona. Namun hanya dalam sekejap, semuanya binasa.

Mula-mula harga subprime mortgage AS jatuh disusul merontoknya harga-harga saham di Wall Street. Para spekulan pun berusaha mencari untung. Gejolak pasar keuangan AS memburuk dan merambat ke seluruh pasar keuangan dunia. Kenapa? Karena AS menguasai 28 persen penghasilan dunia.

Masyarakat pembeli rumah kelimpungan. Rumah yang semula dibeli kredit tiba-tiba tidak bisa mereka bayarkan. Tidak sedikit yang merelakan rumah yang belum dilunasinya itu disita.

Bank sentral saat itu berseloroh hanya akan menurunkan suku bunganya dua kali untuk bisa pulih ke kondisi semula. Tapi ternyata, sejak September 2007, The Fed sudah enam kali memangkas suku bunganya. Bahkan di bulan Januari, dilakukan dua kali. Kali ini hanya tersisa 2,25 persen.

Tujuannya satu, supaya roda ekonomi bergerak lagi. Roda yang bergerak, tentunya bermula dari konsumsi masyarakat. Tapi dengan ekonomi yang memburuk, angka konsumsi AS jauh menurun.

Departemen Perdagangan AS melaporkan pengeluaran konsumsi meningkat 0,4 persen pada Januari 2008, angka ini lebih baik dari ekspektasi ekonom. Namun survei yang dilakukan University of Michigan mengindikasikan kepercayaan pasar akan jatuh pada Februari menjadi 70,8 dari 78,4 pada Januari.

Analis berpendapat, perlambatan tingkat konsumsi dan ketidakpercayaan pasar merupakan implikasi berita-berita buruk bulan tersebut. ”Pasar dunia kerja melemah, harga rumah turun, pasar saham turun, dan harga bahan bakar merangkak naik,” kata Mark Zandi, Kepala Ekonom Moody’s Economy.com. ”Beban konsumsi bertambah berat dan tingkat pengeluaran konsumen akan merefleksikan hal itu,” ujarnya.

Tak segan pemerintah AS menstimulai pertumbuhan ekonomi di negaranya. Bahkan Februari lalu disahkan pemberian kucuran dana ke masyarakat AS melalui paket darurat ekonomi senilai 168 miliar dolar AS. Dana berupa pemotongan pajak perorangan dan pebisnis diharapkan bisa meningkatkan daya beli, sehingga konsumsi meningkat dan mendorong perekonomian.

Tak terbendung kesulitan yang menghampiri AS. Di tengah upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat dan investor, mata uang dolar AS tidak berkompromi. Nilainya melemah terhadap beberapa mata uang asing. Nilai tukarnya euro dan yen mencapai titik terburuk 12 tahun terakhir.

Laporan pemerintah pun cukup mengerikan. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, bulan Februari kembali terjadi pemecatan atas 63 ribu pegawai. Jauh meningkat dari bulan sebelumnya sebanyak 22 ribu, dari prediksi semula hanya 17 ribu.

Kondisi di bulan kedua 2008 itu merupakan kerugian terbesar sejak Maret 2003. Pada saat itu AS mulai melakukan perang terhadap Irak dan kebanyakan analis memperkirakan ada 25 ribu orang kehilangan pekerjaan. ”Laporan daftar gaji menunjukkan adanya resesi. Belum pernah terjadi yang seperti ini, kecuali masa resesi,” kata ekonom senior CIBC World Markets, Avery Shenfeld.

Melihat kondisi ini, IMF menilai, seharusnya negara-negara maju membuat rencana darurat untuk menarik agresivitas publik membelanjakan uangnya. Sehingga, upaya tersebut membantu keluar dari krisis finansial.

Wakil Kepala IMF, John Lipsky, mengatakan, pembuat kebijakan harus bisa memikirkan sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya. Itu terkait mempersiapkan resep pemulih kesehatan pasar kredit yang tengah meradang dan pertumbuhan ekonomi yang melemah.

AS masih harus menanggung tergelincirnya bursa, konsumsi menurun, pengangguran bertambah, pengembalian kredit macet, dan suntikan dana berupa potongan pajak.

Menkeu RI, Sri Mulyani, menegaskan, krisis finansial di AS benar-benar sangat serius. ”Pada hari ini IHSG jatuh karena hari Ahad kemarin, yang padahal hari libur, The Fed menurunkan suku bunganya. Ini menandakan situasi di AS sudah sangat sangat serius,” jelasnya, di depan anggota DPD di Gedung DPD, Senin (17/3).

Menurut Menkeu, belum ada angka pasti kerugian yang dialami AS akibat krisis subprime mortgage. Angkanya terus bergerak, dari perkiraan semula Rp 1.000 triliun. ”Hari ini prediksi paling buruk bahkan yang paling pesimistis itu bisa mencapai Rp 3.000 triliun. Sementara GDP AS sendiri kan Rp 12 ribu triliun. Berarti sudah hampir 30 persen GDP kerugiannya hilang karena subprime mortgage,” paparnya.

”Dan jelas hal ini menimbulkan risiko ke regional dan juga ke Indonesia,” katanya. Apakah dengan kondisi seperti ini masih layak AS menjadi masinis kereta ekonomi dunia?

Gerbong Itu Bernama Asia

Di belakang gerbong masinis, ada satu lokomotif berukuran besar. Gerbong itu bernama Cina. Gerbong yang menarik perhatian banyak pihak dan disebut-sebut salah satu gerbong kecilnya (kebanyakan menyebut Cina) akan menjadi calon masinis kereta api ekonomi dunia yang baru.

Perekonomian dunia tengah bergerak menuju keseimbangan baru. AS melalui The Fed yang selama ini menjadi satu-satunya penentu pergerakan ekonomi dunia, mendapatkan penyeimbang. Asia dipimpin Jepang dan Cina telah menjadi kekuatan utama penentu ekonomi dunia. Kini bahkan India pun ikut memotori Asia dari wilayah barat.

The Fed selama ini mendominasi penentuan arah pergerakan tingkat suku bunga global. The Fed memiliki peran penting, tapi tak lagi menjadi satu-satunya penentu. Berbagai kekuatan ekonomi dunia lain telah turut menentukan pergerakan tingkat suku bunga dunia.

Terutama Cina yang bergerak maju dengan cepat dan Jepang yang telah kembali bangkit dari stagnasi. Keduanya bersama India, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Mesir, dan Turki menjadikan Asia kekuatan besar yang memengaruhi pergerakan tingkat suku bunga global.

Selama dua dekade, AS menjadi pusat gravitasi. Itu disebabkan konsumsinya yang besar dan ekonomi terus tumbuh. Asia sebagai pemasok konsumsi AS, terus-menerus manut dengan kemauan AS. Namun, sejak 2005 AS kehabisan kemampuannya untuk menstimulasi ekonomi.

Seperti dikutip Antara, Dekan Institut Managemen Asia (AIM), Gracia S Ugut, berpendapat, kondisi perekonomian AS yang di ambang krisis saat ini menunjukkan negara itu tak lagi menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia. ”Motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia telah bergeser dari AS ke kawasan Asia,” ujarnya di Jakarta.

Ia menyarankan agar ASEAN meniru integrasi sistem ekonomi seperti yang dilakukan Uni Eropa. Meski diakuinya, lebarnya perbedaan sistem dan kemajuan ekonomi di masing-masing negara ASEAN mempersulit upaya mengintegrasikan berbagai inisiatif. Contohnya, inisiatif untuk menurunkan bea masuk sering berbenturan. Pasalnya masing-masing-masing negara berupaya memproteksi kegiatan industrinya.

Managing Director Head of Wealth Management Strategy Chief Investment Officer of GPC Research Merrill Lynch, Thomas J Sowanick, menyebut masa ini sebagai periode sinkronisasi ekonomi global. Masa AS sudah usai. Menurut Sowanick, bank sentral negara-negara Asia semakin erat mendekatkan diri.

Perubahan keseimbangan ekonomi dunia itu membuat elemen suku bunga semakin normal. Karena itu, investor beralih dari pendekatan suku bunga di banyak negara menjadi lebih tertarik kepada dividen yang dijanjikan pertumbuhan ekonomi di pasar negara berkembang. Sekarang ini, tutur Sowanick, ekonomi dunia cenderung berat ke Asia ketimbang bagian dunia lain.

Di Cina saja, misalnya, nilai investasi asing (foreign direct investment/FDI) melonjak 75,2 persen selama Januari-Februari 2008. Menurut Kamar Dagang Cina, negaranya menjadi tujuan investasi menarik bagi investor karena pertumbuhan ekonominya tercepat di dunia.

Dalam pernyataan resminya, PM Cina, Wen Jiabao, mengungkapkan, selama Januari investasi asing di Cina mencapai 11,2 juta dolar AS atau meningkat 109,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara, FDI di bulan Februari mencapai 6,93 juta dolar AS atau naik 38,3 persen dari bulan yang sama tahun lalu.

FDI di bulan Februari memang tidak setinggi Januari. Ini karena di bulan tersebut Cina mengalami badai salju yang parah dan mematikan sebagian kawasan.

FDI dan ekspor yang meningkat merupakan faktor utama cadangan devisa Cina dan likuiditas sistem finansial. Cadangan devisa Cina nyaris merupakan yang tertinggi di dunia. Pada 2007 mencapai 1,53 triliun dolar AS atau meningkat 40 persen dari tahun sebelumnya.

Ke Mana Gerbong Indonesia Mengarah?

Di dalam gerbong besar bernama Asia, negara kita masuk di dalamnya. Meski bukan primadona, tapi tidak lepas dari lirikan banyak mata. Sumber daya alam yang memang belum habis dikuras menjadi salah satu daya tariknya.

Selama ini Indonesia dicengkeram AS melalui IMF. Lebih dari 30 tahun IMF menyetir arah ekonomi Indonesia dengan maksud menjadi bemper pertumbuhan ekonomi AS. Akibatnya, Indonesia tidak tahu arah mana yang memang menjadi kebutuhannya.

Hingga 1997 Indonesia kena batunya. Krisis ekonomi yang menimpa dengan cepat menular ke sektor lain, sehingga memunculkan krisis multidimensi. Krisis yang memayahkan Indonesia karena melumpuhkan ekonomi itu menjadi terburuk ketimbang Perang Dunia II. Memulihkannya tidaklah mudah. Meski sudah lebih dari 10 tahun berlalu, Indonesia boleh dikatakan belum sembuh-sembuh amat. Masih ada luka yang tersisa.

”Indonesia tidak harus berkiblat pada siapa pun karena kita sudah keluar dari IMF. Tapi memang hubungan internasional masih sangat dipentingkan. Kita punya bargaining position saat ini,” kata ekonom Indef, Aviliani, belum lama ini.

Bagi Indonesia, kata Aviliani, bisa beralih menjadikan Timur Tengah dan Singapura sebagai sasaran kerja sama investasi. Kedua wilayah itu merupakan pemodal besar yang tidak habis memarkirkan dananya di negara tetangga, termasuk Indonesia. Hal itulah yang semestinya bisa dimanfaatkan Indonesia.

Untuk Timur Tengah, menurut dia, akan sangat menarik jika RUU syariah segera terbit. Ia menilai, jika dipercepat, aliran dana yang masuk dari Timur Tengah akan jauh lebih besar. Itu akan mengimbangi aliran dari negara lain, sehingga tumbuh persaingan ketat di Indonesia. ”Kita yang diuntungkan dengan itu,” ujarnya.

Singapura, katanya, sudah melakukan langkah antisipasi sejak lama. Caranya dengan mengundang mahasiswa Indonesia bersekolah di sana. Tujuannya agar mereka bisa menjadi pembuat kebijakan di kampung halaman saat mereka lulus kelak.

Pasalnya, Singapura memang membutuhkan kebijakan ekonomi di luar negeri yang harmonis dengan kebijakannya. Dan memang selama ini, Indonesia merupakan lahan berkegiatan ekonomi Singapura.

Inflasi Membuat Sebagian Anak-anak AS Hidup Miskin

Hidayatullah.com–Meningkatnya inflasi di AS, menyebabkan seperenam anak-anak di negara ini hidup dalam kemiskinan. Kementerian Tenaga Kerja AS kemarin mengungkapkan, tahun kemarin harga-harga barang di tingkat grosir AS melonjak hingga 7 persen sementara inflasi meningkat 2,7 persen.

Laporan media-media AS selama ini memberitakan bahwa kenaikan harga dan inflasi saat ini mencapai rekor terburuk sejak 33 tahun terakhir. Padahal pendapatan warga AS tak juga bertambah.

Berita lainnya menyebutkan, biaya pengobatan di Negeri Paman Sam juga mengalami kenaikan. Kian mahalnya biaya kesehatan di AS ini merupakan salah satu biang terbesar krisis ekonomi di AS.

Di sisi lain, melonjaknya harga minyak mentah dunia, menyebabkan harga bensin di AS juga mengalami kenaikan. Sebagian besar warga AS lebih memilih memenuhi kebutuhan mendasarnya ketimbang membayar mahalnya harga bensin. [irb/www.hidayatullah.com]

Pakar Keuangan: Perekonomian AS di Ambang Kehancuran

Rabu, 25 Jun 08 10:29 WIB eramuslim.com

Para pakar keuangan AS menilai perekonomian negara adidaya AS makin suram dan berada diambang kehancuran. Resesi sedang menghadang negara yang gemar mengobarkan perang ini.Menurut para pakar, kepercayaan konsumen AS sudah jatuh ke titik terendah dalam kurun waktu 16 tahun belakangan ini. Diikuti dengan menurunnya indeks harga perumahan.

Survei yang dilakukan Conference Board, kelompok industri swasta di AS menyebutkan, ekspektasi konsumen jatuh ke level 50, 4 poin pada bulan ini, dibandingkan pada bulan Mei sebesar 58, 1 poin. Angka 50, 4 poin adalah akan terendah sejak bulan Februari 2002 dan terus merosot diluar harapan mereka.

Para pakar keuangan menuding pengetatan kredit, kenaikan harga bahan bakar dan meningkatnya tingkat pengangguran di AS sebagai pemicu merosotnya kepercayaan konsumen.

Sementara lembaga Standar and Poor’s/ Case-Shiller menyatakan, indeks harga rumah berdasarkan pemantauan yang dilakukan di 20 kota di AS, setiap tahunnya mengalami penurunan dalam level yang tidak pernah diduga sebelumnya, sejak Agustus 2004.

“Kedepannya, gambaran kondisi perekonomian sangat suram di mana indeks ekspektasi konsumen akan terus mengalami penurunan, ” kata Lynn Franco, direktur riset konsumen di Conference Board. (ln/aljz)

 

14 Responses to “Kejatuhan Amerika”

  1. Sontoloyooo Says:

    Ya, mau Amerika bangkrut kek, emangnya elu dapat apa? Ya, saya juga bisa prediksi, bahwa jika negara super power aja bisa bangkrut, apalagi negara yang kategori negara biasa-biasa aja (baca: Arab / muslim yang bodoh-bodoh, miskin pula).
    Wislah, kalian muslim/islam selalu pake standard kaca mata kuda. Gajah dipelupik mata nggak kelihatan, sebutir pasir di bulan tampak. Bunuh.. Amerika… teriak Allowh Barbaar.. Bunuh Kafir…teriak Allowh Barbaar.. Boom Bali…teriak Allowh Buyaaaarr. Apanya mau dibanggain?? Taqiyya…taqiyaaa.

    • lanna' Says:

      LU MINUM YAAA…
      u tuch orng prtma yg nntinya kna musibah planet nibiru..
      jngan ktwa aja lu goblok

    • gege Says:

      eh anjing, jaga tuh omongan lo, punya otak ga si lu ??
      ngatain orang muslim yang bodoh, gak nyadar klo elo itu yang sebenarnya dungu

    • nak aries Says:

      amerika gak bakal mengalami kejatuhan…karna jika amerika jatuh maka dunia akan kiamat…negara2 arab and muslim akan berlomba-lomba mengambil alih kekuasaan dunia demi satu tujuan yaitu tujuan dari pada pendahulu2 nya..yaitu mengislamkan Dunia…negara non muslim akan sadar akan hal tersebut sehingga timbul kekhawatiran,ketakutan,dan mengantisipasi dengan cara meningkatkan pertahanan2 negara smpai pada program nuklir.kekhwatiran2 tersebut dri negara2 non muslim akan melahirkan suasana yg sangat peka terhadap sedikit kemungkinan yg tidak diinginkan…hbungan antar negara tidak harnonis lagi dan mulai timbul keretakan2 yang berbahaya.sedikit singgungan atau msalah yg mkin bsa di tanggapi akan mengancam bisamenimbulkan masalah yang besar bahkan peperangan nuklir pun mkin tidak dapat dihindarkan lagi,sehinggah lahirlah 2 blok yang baru,yang berlomba-lomba dlm saling memberikan dukungan dan bantuan dalam hal militer jika hal tersebut terjadi maka = dunia hancur (kiamat)….

  2. ainspirasi Says:

    Ooo begitu ya..? Anda keliru negara Arab itu negara kaya makanya amerika mau rampok. Anda tak baca sejarah ya? Lihat tuh perbandingannya yang mati di Bali itu tak seberapa (tidak berarti saya membenarkan peristiwa bom bali) dengan yang di Afganistan dan Iraq. Gara-gara amerika korban tak berdosa ribuan kali lipat terjadi Afganistan dan Iraq? Itu yang Anda banggakan?

    • nak aries Says:

      bukan amerika tapi oknum2 orang amerika yg melakukan hal tersebut pasti akan kena hukuman yang setimpal dengan perbuatan mereka…tpi ingat amerika,keristen,yahudi (israel) tidak salah…yang salah dan berdosa adalah para oknum2 yg melakukan hal tersebut……

  3. FITRO Says:

    Ass.ana minta email web ini mungkin dengan ini bisa kita saling berbagi informasi tentang dakwah kampus.

  4. kamun Says:

    namanya aja sontoloyo, sudah pasti kalo ngomong kayak orang mabok. kagak bers.

  5. edy hartono Says:

    saya minta bantuan beasiswa untuk anak ku pembiayaan sekolah

  6. ashshaffiyah Says:

    untuk sontoloyo…..tunggu azab Alloh menanti anda. semoga Alloh melaknatimu. lihat nanti dan rasakan nanti azab kuburmu yang SANGAT PEDIH krn sudah menghina Tuhan Kami.
    oia untuk akhi penulis tolong di hapus saja komen si SONTOLOYO LAKNATULLOH . jazakumulloh….

  7. Wendra Says:

    eeeee sontoloyo klo ngomong yg msk d akal dong kayak orng gila lo…lu ngomong kayak binatang…lo punya agama apa tidak….amerika negara tmpat dmna kbhongan & kmaksiatan trbesar…jd sontoloyo liat sjrah dan fakta dlu bru lo brsuara…OKEY

  8. santi Says:

    yg reply kagak mengerti apa yg diomongin


Leave a comment