Agung Inspirasi

Visi-Visi Pencerahan

Membunuh Anak Perempuan Takut Miskin December 15, 2009

Filed under: Wawasan — ainspirasi @ 5:45 am
Tags: , ,

Di sebuah seminar di India dilaporkan oleh Chowdhury, Menteri Urusan Wanita dan anak-anak, bahwa di India dalam 20 tahun terkahir telah dibunuh sekitar 10 juta bayi-bayi perempuan oleh orang tuanya. Pembunuhannya dilakukan dengan cara meracuni anak-anak tersebut atau menggantungnya. Ini terjadi karena wanita dianggap sebagai penyebab kemiskinan. Ketika menikah sang wanita harus memberi mahar kepada calon suaminya.

http://ginacobb.typepad.com/gina_cobb/india/

Di jaman jahiliyah lubang kuburan seakan sudah menunggu di samping ranjang bayi yang baru lahir. Alasan membunuh bayi ada dua: takut miskin dan hina. Sebagaimana dijelaskan oleh Allah dalam surat 43: 17

17. Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar gembira dengan apa[1350] yang dijadikan sebagai misal bagi Allah yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat sedang Dia Amat menahan sedih[1351].

Pembunuhan anak-anak tidak hanya di Arab. Di berbagai belahan dunia praktik ini pernah dilakukan. Di jaman Yunani kuno masyarakatnya biasa membunuh anak-anak yang lemah, cacat, atau anak yang tidak diinginkan. Masyarakat Cina lebih menyukai anak laki-laki disbanding perempuan sehingga kurang memperhatikan bayi-bayi perempuan hidup, minimal mengabikan kelangsungan hidupnya. Di Jepang para petani mengubur bayi perempuan laksana menanm padi. Orang Eskimo menghanyutkan bayi perempuan di salju sedang di hutan-hutan Brasil, bayi dibiarkan mati di bawah pohon. Di London sekitar tahun 1860, bayi-bayi mati biasa tampak di halaman parker dan di saluran kotoran. Di Perancis ribuan bayi dikirim ke panti asuhan selama-lamanya. Di Afrika dan Papua Nugini bayi-bayi dikubur bersama ibunya bila sang ibu meninggal saat melahirkan.

http://www.zawaj.com/articles/women_preislamic.html

Meskipun umat Yahudi dan Nasrani mengecam penguburan bayi hidup-hidup (Inggris: Infanticide) di Injil terdapat ayat yang menyebut diijinkannya infantisida. Misalnya tertera dalam Samuel 15;3 Tuhan memerintahkan membunuh bayi yang menyusui dan dalam Psalm 137:9 tuhan memerintahkan anak-anak musuh tuhan agar dibunuh di batu karang. Ini tidak berarti umat Nasrani menerima infantisida. Terdapat banyak bukti pihak gereja memerangi praktik ifantisida di abad pertengahan.

Sebelum diutusnya Rasulullah masyarakat Arab bersifat Patriarchal (lebih mengutamakan nasab ayah, pihak laki-laki) dan wanita dianggap beban keluarga. Ada pepatah Arab “Sebuah perbuatan mulia adalah mengubur bayi perempuan hidup-hidup”

Al Quran menyebut tentang infantisida di lima tempat. Empat ayat pertama dalam periode Mekah. Ayat-ayat Quran menyebut alasan-alasan berbeda untuk infantisida. Di antaranya adalah malu kalau diberitahu anaknya lahir perempuan. Atau juga akan menjadi bahan ejekan teman-temannya.

Seorang bernama Qais bin Asim datang kepada Rasulullah dan berkata “saya telah mengubur 8 orang anakku”

http://www.al-mubin.org/attachments/186_Reflections%20from%20the%20Glorious%20Quran%203.pdf

Ø Ibnu Abbas berkata, “barang siapa yang memiliki seorang wanita dan tidak menuguburkannya atau tidak meghinanya, dan tidak pilih kasih pada anak-anaknya, Allah menjanjikan surga baginya. (Abu Dawud 5/5146)

Ø Rasulullah bersabda “barang siapa yang bersusah payah menjaga anak perempuannya, dan merawatnya, maka dia akan dilindungi dari siksaan api neraka” (Al-Lulu Wal Marjan, Mukhtasar As Sunnah)

Ø Rasulullah memiliki empat orang anak perempuan dan sangat menyayanginya. Beliau berkata untuk Fatimah “Fatimah adalah bagian dari diriku, apa yang membuatnya marah maka saya pun juga marah” (Bukhari)

Ø Sahabat Jabir ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Barangsiapa memiliki tiga orang anak perempuan sedangkan dia mengasih sayanginya serta mendidiknya dengan baik, maka dia berhak masuk sorga tanpa hisab. Lalu ada orang yang mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah: “Ya Rasulullah, bagaimana kalau hanya memiliki dua orang anak perempuan?” Jawab Rasulullah: “Ya, tetap akan masuk sorga sekalipun hanya dua orang anak perempuan ” Sahabat Jabir berkata: “Sekiranya ada sebagian kaum yang menanyakan apakah memiliki seorang anak perempuan juga bisa dijadikah alasan untuk berhak masuk sorga, tentu Rasulullah akan mengiyakannya.” (HR. Ahmad de­ngan sanad bagus, dan Thabrani dalam kitab Al-Ausath).

Ø Sahabat Jabir bin Samurah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Mendidik anak adalah lebih baik daripada sedekah satu sha’ (satu kilogram) bahan makan.” (HR. Tirmidzi dari riwayat Nashih; Dia berkata, bahwa hadis ini hasan gharib. Menurut Imam Mundziri Nashih adalah Ibnu Abdillah Al-Mahali, yang dalam meriwayatkan hadis kurang bisa dipercaya).

Ø Sahabat Ayub bin Musa meriwayatkan hadis dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: “Mendidik budi pekerti luhur kepada anak lebih utama daripada bersedekah setakar buah kurma.” (HR. Tirmidzi, dan menurutnya termasuk hadis hasan. Sedang menurut Imam Mundziri hadis irii adalah mursal).

Bukhari dan Muslim mengetengahkan sebuah riwayat bersumber dari sahabat Abi Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw telah bersabda. “Jauhilah olehmu tujuh perkara yang bisa menghancurkan amal’.” Lalu ditanyakan kepada Rasulullah: “Ya Rasulullah, apakah tujuh perkara itu?” Jawab Rasulullah: “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh orang yang diharamkan Allah dengan tanpa alasan yang benar, makan harta riba, makan harta anak yatim, meninggalkan barisan pertahanan ketika perang tengah berkecamuk, dan menuduh berbuat zina kepada wanita yang beriman yang sedang lupa.”