Agung Inspirasi

Visi-Visi Pencerahan

Kesimpulan Ngawur Lembaga Dunia tentang MUI July 9, 2008

Filed under: Opini,Wawasan — ainspirasi @ 7:29 am

Hidayatullah.com–Dalam laporan terbaru International Crisis Group (ICG) yang baru saja diluncurkan mengatakan amat berbahaya keberadaan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Lembaga yang berkantor di Brussel ini “menuduh“ MUI disalahgunakan kelompok garis keras. ICG juga setengah memprovokasi mengadu antara Presiden SBY dengan MUI.

“Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak tahun 2005 justru mengajak MUI untuk turut terlibat dalam pembuatan kebijakan-kebijakan pemerintahannya. Ini menjadi sangat berbahaya karena MUI dikuasai kalangan garis keras. Dan pemerintah, maaf, tidak cukup berani menghadapi mereka, dan tidak cukup berani untuk menegakkan nilai-nilai, demokrasi dan toleransi yang selama ini dianut bangsa Indonesia. Ini sangat mencemaskan masa depan Indonesia,” demikian ungkap John Virgoe, Direktur program ICG untuk urusan Asia Tenggara dalam laporan terbarunya.

Dalam laporan itu, ICG menganggapkeluarnya SKB Tiga Menteri tentang Ahmadiyah akan disalahgunakan kaum garis keras.

”Penanganan masalah Ahmadiyah menunjukan bahwa kaum garis keras Indonesia telah mencapai keberhasilan besar dalam melakukan lobi, menebarkan pengaruh besar dan lamgsung terhadap pembuatan kebijakan-kebijakan negara,” tulisnya dikutip Radio Jerman.

ICG mencemaskan, SKB itu disalahgunakan kaum garis keras sebagai dasar melakukan kekerasan terhadap Ahmadiyah. Meski sejak keluarnya SKB, sampai hari ini hanya beberapa kasus kecil saja skala kekerasan terjadi pada Ahmadiyah.

Yang agak menarik, ICG menuduh, di MUI dipenuhi kelompok kecil yang ia sebut sebagai radikal. Lebih keliru lagi ketika ia menyebut hanya sebagian kecil yang tidak menyetujui Ahmadiyah, dengan mengabaikan sikap berbagai ormas Islam termasuk Muhammadiyah dan NU soal Ahmadiyah.

”Yang lebih unik, menurut ICG, sebetulnya dukungan politik masyarakat terhadap kelompok-kelompok garis keras itu sebetulnya kecil. Yang membuat mereka tampak besar hanyalah karena bereka bersuara lantang. Masalahnya, keleluasaan yang mereka peroleh, dan akses lobi langsung terhadap pemerintah membuka jalan bagi mereka untuk meluaskan pengaruhnya di kalangan masyarakat luas.”

Belum lama ini, Kedubes Amerika ikut campur dalam insiden Monas. Pihak Kongres Indonesia menekan kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. Kini giliran ICG ikut mengurusi Ahmadiyah di Indonesia. [dwwd/cha/]

 

http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=7179&Itemid=1

 

Berita di atas menunjukan pihak asing merasa cemas dengan membaiknya kondisi Indonesia. Mereka bingung sampai-sampai analisis yang dihasilkan betul-betul ngawur. Misalnya dikatakan MUI didukung oleh segelintir atau kelompok kecil orang. Kenyataannya MUI terdiri dari setidaknya dua ormas Islam terbesar. Waspadalah dengan kegiatan ICG.

 

 

One Response to “Kesimpulan Ngawur Lembaga Dunia tentang MUI”

  1. bahtiar Says:

    Nama saya randy,.saya salah satu mahasiswa S2 di jakarta.”awalnya saya bersinggungan dengan Negara Islam Indonesia (NII) secara tidak sengaja diajak teman sewaktu masih sma dulu,teman saya ingin mengajak bertemu untuk minta di temani dalam berbelanja,ketika itu saya menyanggupi ajakan teman saya itu sebut saja namanya sari, kemudian setelah bertemu kita saling ngobrol,maklumlah teman lama waktu sma saling bertanya kabar lagi sibuk apa skrang,apa aktifitasnya sekarang,dan lain-lain..suatu ketika teman saya yg bernama sari bercerita dia kemaren bertemu dengan teman lamanya sewaktu masih sd yang bernama tika, pertemuan antara tika dan sari berlangsung selama satu hari,maklumlah kata sari teman saya itu dia banyak cerita panjang lebar kuliah dmana,kerja apa,sibuk apa dan lain-lain yang akhirnya suatu ketika teman saya yg bernama sari diajak oleh tika untuk main kerumahnya di daerah depok,kemudian setelah datang kerumah tika,teman saya yang bernama sari itu banyak mendapat cerita-cerita baru yang menarik seperti cerita-cerita mengenai sejarah,perkembangan teknologi yang membuat menarik dari cerita yg dijelaskan oleh tika,semua cerita tersebut di kaitkan dengan kitab suci al-qur’an sungguh menarik untuk disimak oleh teman saya yg bernama sari tersebut..
    Awalnya saya tidak mengenal sama sekali yang bernama tika tersebut, saya dikenalkan oleh sari teman saya waktu sma dulu di sebuah pusat perbelanjaan..”akhirnya saya bertemu dengan tika yang saling berdiskusi berbagai macam masalah dengan diikuti oleh sari teman saya waktu sma dulu..
    Diskusi tersebut memang sedikit menarik,karena saya tipe orang yg suka berdiskusi mengenai perkembangan teknologi,ilmu pengetahuan mengingat saya seorang insinyur yang senang sekali dengan teknologi..berdiskusi tersebut diawali dengan mengaitkan perkembangan ilmu teknologi dengan kitab al-qur’an, seperti contoh penemuan lampu pijar yang ditemukan oleh thomas alpha edhison ternyata sudah ada tertulis di dalam al-qur’an..Hal ini lah yg membuat saya tertarik ingin mengetahui lebih jauh lagi tentang alqur’an yang berhubungan dengan teknologi..”
    Diskusi tersebut berlangsung panjang lebar, materi yang disampaikan oleh tika dengan pendekatan menggunakan kitab al-qur’an, awalnya saya mengira diskusi ini yang berlangsung hanya seputar ilmu pengetahuan,tapi akhirnya saya dan sari diajak oleh tika bercerita mengenai sejarah tentang kemajuan islam dalam dunia ilmu pengetahuan seperti sejarah ilmuwan2 islam seperti algoritma,ibnu sina, yang pernah ada dalam dunia pengetahuan..
    Cerita tersebut cukup menarik karena kami bertiga saling memberi tanya jawab.”singkat kata cerita tersebut beralih mengenai perkembangan islam pada zaman rosullah saw yang terjadi ketika rosullah hijrah dari mekah ke madinah,yang berada di dalam go’a..cerita tersebut beralih dengan mengilustrasikan indonesia seperti zaman yang ada pada rosullah yakni zaman jahiliyah,banyak terjadi pembunuhan,pemerkosaan,dan perampokan di indonesia mengapa hal ini terjadi.?????
    kata tika bertanya pada saya dan sari..”karena di indonesia ini tidak menggunakan hukum islam,oleh sebab itu kita mesti melakukan perubahan dengan cara hijrah yakni berpindah dari hukum yg berada di indonesia menjadi hukum islam..”selanjutnya saya dan sari di ajak untuk pergi hijrah oleh tika,..awalnya saya tertarik untuk mengikuti,tetapi ada beberapa hal yang membuat saya untuk berpikir lagi karena tika ketika itu mengajak hijrah meminta shodakoh/infak,saya berpikir buat apa uang tersebut.???
    Pertemuan untuk hari ini selesai dulu dilanjutkan besok,karena saya mencoba untuk memikirkan buat apa infak/shodakoh tersebut.”??
    suatu ketika saya di sms lagi oleh teman saya yg bernama sari untuk bertemu tika..”akhirnya saya berniat baik untuk mengikuti memberikan infak 500rbu ajakan tika..”ketika itu saya dan sari dibawa kesuatu tempat dengan mobil sambil mata tertutup,awalnya saya sempat ragu mau ada apa ini.??setalah itu saya, sari, tika, dan salah satu temannya wanita yg membawa mobil tersebut sampai di suatu rumah.di daerah depok,persisnya saya tidak mengetahui dimana alamat rumah tersebut karena dibawa dengan mata tertutup..”di dalam rumah tersebut saya bertemu dengan abi panggilannya,dia bertanya pada saya tujuan apa datang kesini..”disinilah terjadi proses doktrinisasi dengan ayat2 alqur’an, karena saya sudah kepalang tanggung yach saya ikuti saya penjelasan yg disampaikan oleh abi tersebut..”esok harinya saya diharuskan untuk berangkat ke jakarta untuk melakukah proses MH=musahadatul hijrah.”sambil membawa infak lagi,saya bertanya dalam hati buat apa infak tersebut.???akhirnya saya ikuti saja dulu sejauh mana proses itu,sampai melalui hijrah dan proses pembaiatan.”disinilah saya menemukan keganjalan yakni pada ayat-ayat alqur’an terjemahan bahasa indonesia yang berarti agama di ganti menjadi negara..”kok bisa.???dalam hati saya,karena kalau saya lihat terjemahan teks nya yang ada di alqur’an itu berbeda apa yg disampaikan oleh pembaiat tersebut…
    dan satu hal lagi yang membuat saya ragu ketika mau hijrah,yakni dalam masalah mengumpulkan infak dengan cara memberikan informasi bohong ke orang tua seperti merusak laptop teman, menghilangkan handphone teman agar orang tua memberikan uang untuk infak hijrah..”disinilah timbul tanda tanya besar,walaupun alasan dari mereka yg mengatakan digunakan untuk pengembangan pondok pesantren di alzaytun..Kok seperti itu kata saya dalam hati,mengumpulkan dananya ???nabi saja di beri gelar al-amin /orang yang dapat dipercaya kok malahan ngajarin bagaimana cara berbohong..”disinilah saya mulai berpikir kritis untuk tidak mengikuti lagi kegiatan2 mereka setelah hijrah..


Leave a comment